Apa yang Membuatmu Ragu Mempertahankan Hubungan?

fitriandiani diperbarui 13 Apr 2017, 21:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Memutuskan untuk menjalani sebuah hubungan mungkin cukup dengan keinginan memiliki pasangan, namun untuk mempertahankannya butuh lebih dari itu. Bahkan 'cinta' pun tak bisa cukup diandalkan, lho! Perlu kombinasi dengan komitmen dan keyakinan yang kuat terhadap satu sama lain, juga visi yang sama akan masa depan agar hubungan terus berlanjut, melewati segala rintangan yang menghadang di sepanjang perjalanan.

Sayangnya, kadang hidup tak selalu berjalan seindah yang dibayangkan. Kadang kita tak selalu seberuntung itu, langsung dipertemukan dengan orang yang tepat. Kadang kita harus bertemu dengan beberapa orang yang salah dulu, untuk mengerti mana yang benar. Kadang kita harus menyerah dulu, untuk mempersiapkan diri kembali berjuang.

Faktor-faktor yang membuatmu ingin menyerah pun tak selalu berasal dari luar, banyak juga yang asalnya dari diri sendiri. Kalau kamu sering gagal menjalin hubungan, coba kamu introspeksi, deh. Mungkin sebenarnya dalam hatimu masih begini:

1. Belum puas dengan pencapaian pribadi. Kamu takkan bisa berbahagia dengan orang lain kalau kamu tak bahagia dengan dirimu sendiri. Kamu tak bisa membagi apa yang kamu tak miliki. Makanya, penting bagimu untuk mencukupkan kepuasan pribadimu sebelum kamu melibatkan orang lain dalam hidupmu, untuk hal ini; pasanganmu. Kalau kamu masih sibuk dengan diri sendiri, pasanganmu dan hubungan yang kamu jalin akan terabaikan, dan kalau kalian belum siap untuk itu tentu saja hubungan kalian akan dibayang-bayangi kegagalan.

Faktor Penyebab Kamu Ragu Mempertahankan Hubungan

2. Terlalu cepat mengambil keputusan untuk pacaran padahal hati belum mantap. Di awal, perasaan itu memang lagi besar-besarnya, namun belum tentu itu cinta. Bisa jadi kamu hanya 'haus perhatian' semata. Setelah mendapatkannya, ternyata kamu tak menginginkan keberadaannya sebanyak di awal. Sikap gegabahmu seperti ini akan menyakiti orang lain, lho.

3. Gengsi lebih besar dari rasa sayang. Kalau rasa sayangmu masih kalah besar dengan gengsi, wajar kalau banyak hal kecil yang jadi besar hanya karena egomu tak terpuaskan. Sekali, dua kali, mungkin masih bisa dipahami. Namun jika sudah terjadi terlalu sering, tak heran kalau gengsi itu bisa menjadi bom waktu yang siap menghancurkan hubunganmu.

4. Melihat perbedaan visi misi. Well, tanpa adanya kesamaan visi misi tentang hari-hari yang akan datang, memang tak ada gunanya membuang waktu dan energi untuk mempertahankan hubunganmu. Lebih baik kamu manfaatkan untuk hal-hal yang sudah pasti.

5. Tak ada keyakinan. Kadang, keyakinan itu memang absurd. Tak tahu dari mana datangnya, tak tahu bisa didapatkan dengan cara apa, tak tahu bisa tumbuh dalam waktu berapa lama. Kendati demikian, keyakinan itu masih bisa diusahakan ada dengan kesabaran dan pembuktian. Namun jika keyakinan terhadap pasangan tak kunjung ada, tak heran juga kalau hubunganmu berakhir.

Sepakat, kan, kalau dibilang penyebab berakhirnya hubungan tak selalu perkara tidak cinta?