Meski Sayang, Buat Apa Punya Pacar yang Sering Bikin Nangis?

Floria Zulvi diperbarui 02 Jun 2021, 13:27 WIB

Fimela.com, Jakarta Punya pacar memang menyenangkan. Kamu bisa berbagi kisah dengannya. Tak hanya itu, berbagi emosi pun menjadi hal lumrah yang dilakukan oleh dua insan yang dimabuk asmara. Rasanya menyenangkan untuk mengetahui hal terkecil yang dilakukan oleh dia yang kamu sayang.

Bahagia adalah tujuan. Ketika kamu tengah jatuh hati dengan seseorang, membuatnya bahagia merupakan hal yang kamu inginkan. Terlebih jika dia bisa merasakan kegembiraan tersebut ketika kamu ada bersamanya. Namun, bagaimana jika dengan punya pacar kamu malah merasa banyak sedihnya?

Ada dua faktor yang biasanya memengaruhi emosi kamu ketika pacaran. Yakni, si pacar yang memang nggak bisa atau belum bisa mengerti kamu. Atau justru kamulah yang banyak menuntut kehadirannya. Sementara waktunya pun terbatas dan dia miliki prioritas yang lain.

Ketika egoismu menjadi masalah terbesar di hubunganmu. Apakah kamu sering menuntut dirinya untuk menelponmu secara rutin dan selalu mengirimimu pesan singkat? Hmm.. jika begitu, mari koreksi diri sendiri terlebih dulu.

Dia miliki prioritasnya sendiri dan tak mungkin menjadikan dirimu berada di paling atas setiap waktu. Ada kalanya ia harus mementingkan pekerjaan dan kariernya terlebih dahulu. Pernahkah kamu marah karena si pacar yang telat memberi kabar dan masih menangis meski telah dijelaskan alasannya? Jika iya, berarti egoismu tengah menjadi masalah di hubungan.

2 dari 3 halaman

Masalah Prioritas dan Cemburu yang Tidak Terkontrol

Ketika kamu tak kunjung menjadi prioritas. Ini adalah masalah lanjutan dari poin pertama. Mungkin kamu sudah mengerti dan malah mendukungnya dalam masalah karier, namun bagaimana jika kamu tak kunjung menjadi prioritas?

Sediakanlah waktu untuk mendiskusikan masalah tersebut. Karena meski bagaimanapun kalian butuh waktu untuk bersama dan menghabiskan waktu. Jika memang kalian serius menjalani hubungan ini, maka sang kekasih juga harus diberi pengertian bahwa hubungan kalian sudah tidak sehat dan saatnya mendiskusikan jalan keluar yang terbaik.

Ketika cemburumu mulai tidak terkontrol. Ini bisa menjadi masalah yang secara perlahan merusak hubungan kalian. Terkadang cemburu memang dibutuhkan. Malah saat si pacar merasa cemburu, kamu merasa senang karena berarti ia tak ingin kehilanganmu. Namun ingat, cemburu yang berlebihan bisa membuat hubunganmu hancur.

Ketika ia ngobrol sama teman ceweknya kamu cemburu. Ketika dia mendapatkan pesan singkat dari teman kerjanya, kamu ngambek. Merasa insecure banget! Nah, jika hal ini terjadi, lebih baik dikurang-kurangin, deh. Berilah kepercayaan untuk pasanganmu. Karena kalau memang ia tak setia, kenapa ia masih bertahan bersamamu hingga saat ini? Kenapa ia memilihmu di antara banyak teman ceweknya yang lain sedari awal?

3 dari 3 halaman

Posesif dan Selalu Bertengkar

Ketika ia tak mengizinkanmu untuk pergi bersama dengan para sahabat. Nah, kalau ini sih giliran pacar kamu yang insecurenya parah. Banyak sekali kasus demikian. Saat si cewek ingin menghabiskan waktu dengan para sahabat, si pacar tak mengizinkan lantaran tak ingin waktu untuknya terbagi.

Ingatlah bahwa selalu bersama dengan pasangan juga tak baik. Kamu harus menyisihkan waktu untuk keluarga, sahabat dan diri sendiri. Karena toh meski kamu menikah dengannya, kamu tetap membutuhkan para sahabat yang mendukung langkah dan memberi nasihat ketika kamu gundah.

Selalu tidak sepemikiran. Tak bisa dipungkiri bahwa pertengkaran adalah bumbu dari sebuah hubungan. Namun, ketika pertengkaran lebih sering terjadi dibandingkan kemesraan, maka ada sesuatu yang salah di hubungan kalian. Perlu dipahami bahwa kompromi merupakan hal yang sangat penting.

Terkadang, kamu saja tidak setuju dengan diri sendiri. Menyatukan dua kepala lebih sulit dari itu. Butuh banyak sekali kompromi dan kesabaran untuk mempertahankan sebuah hubungan. Jadi, jangan sampai kamu menangis terus-terusan karena sering bertengkar.

Ketika bersatu dengan dia yang kamu sayang malah membawa duka, maka cepatlah temukan apa masalahnya. Karena, bagaimana bisa kamu bersama dengan seseorang yang malah memberi lara. Meski kamu cinta, namun buat apa bersama kalau tujuannya memperbanyak luka? Berkompromilah dengan diri sendiri dan dia untuk menemukan bahagia.