Jomblo Kangen Pacaran? Yakin Bakalan Siap Jalani Konsekuensi Ini?

fitriandiani diperbarui 13 Apr 2017, 10:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Manusia banyak maunya. Lagi jomblo, kepengin punya pacar. Giliran sudah punya pacar, kangen jomblo. Siapa di antara kamu yang merasakan demikian? Hayo, ngaku! Keplin-planan semacam itu sangat mungkin terjadi karena beberapa hal. Pertama, ketidaksiapan diri untuk menjalin hubungan.

Saat kamu sendirian, mungkin kamu melihat orang lain berpasang-pasangan itu menyenangkan sehingga kamu berusaha untuk mendapat kesenangan yang sama; dengam mencari pasangan. Tapi setelah dijalani, ternyata kamu belum sesiap itu untuk menerima konsekuensi di balik kesenangan yang kamu dapat dari memiliki pasangan.

Well, memang menjalani hubungan itu bukan cuma bersenang-senang karena punya pasangan. Menjalani hubungan artinya kamu harus siap berkompromi, memperlambat atau mempercepat langkahmu dari biasanya agar bisa menyelaraskan dengan langkahnya. Menahan sedikit keinginanmu agar tidak membebaninya terlalu banyak. Menerima hal-hal yang mungkin tidak menyenangkan di balik pribadinya yang terlihat menyenangkan selama ini. Melebur bersama lingkungannya yang belum tentu semuanya kamu suka atau suka sama kamu. Dan masih banyak lagi.

So, buat kamu para jomblo yang kebelet punya pacar. Pikir-pikir lagi! Apakah kamu sudah sesiap itu atau kamu masih punya ambisi pribadi yang tak mau kamu korbankan karena berkompromi dengan pasangan? Kalau ternyata belum siap, jangan memaksakan diri. Ini nih, gambaran tentang beberapa hal yang harus sedikit kamu korbankan kalau hidup berpasangan.

Konsekuensi yang Harus Dijalani Kalau Kamu Punya Pacar

1. Jadwal beraktivitas akan bergeser. Kalau kamu tergolong cewek yang aktif di kampus, kantor maupun organisasi. Ini bakalan terasa banget bedanya. Kamu bukan cuma harus mengatur waktu untuk segudang aktivitasmu, selain keluarga dan teman-teman, akan ada satu orang lagi yang akan memintamu meluangkan waktu untuknya kalau kamu sudah nggak tidak berstatus jomblo, yakni si pacar. Syukur kalau pacarmu mau mengerti dan menyesuaikan diri dengan 'alur' hidupmu, kalau ternyata dia insecure kan, kamu jadi repot sendiri. Pasti!

2. Tidak bisa mengambil keputusan sendiri. Sekalipun itu baik untukmu, saat kamu sudah hidup berpasangan, berdiskusi soal keputusan yang mau diambil itu perlu. Meski juga, pada akhirnya tetap kamu yang mengambil keputusan itu. Tapi sekadar FYI aja sih pasti, agar pasanganmu tidak merasa ditidakpentingkan olehmu. Belum lagi kalau keputusan itu akan mempengaruhi kehidupan kalia berdua, tak mungkin kamu mengabaikan pendapatnya kecuali kamu adalah orang yang sangat self-oriented.

3. Pilih-pilih teman terutama jaga jarak dengan lawan jenis! Sebetulnya ini bukan masalah besar. Wajar saja, ketika kamu sudah berpasangan lalu kamu menjaga sedikit jarakmu dengan kawan lawan jenis. Bukan untuk "mengatur" pertemanan yang sudah terjalin, tapi untuk menghargai kamu, pasanganmu, juga hubungan kalian. Bagi yang sadar diri sih ini bukan masalah besar, tapi kalau selagi sendiri terbiasa flirting sana sini? Tentu jadi satu tantangan tersendiri.

Bagaimana, setelah direnungi dan baca ketiga poin di atas, apakah kamu benar-benar siap punya pacar?

What's On Fimela