Pacarmu Bukan Dewa, Kamu Sendiri yang Harus Bisa Mencegah Kecewa

fitriandiani diperbarui 12 Apr 2017, 17:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Harapan ibarat oksigen, ia merupakan salah satu hal yang membuat seseorang mampu bertahan hidup. Tapi, harapan juga bisa menghancurkan jika tak terletak pada tempatnya. Tak semua hal dan tidak semua orang bisa kamu harapkan. Kamu harus membuka mata dan meraba-raba masa depan, bagaimana nasib harapanmu jika ditempatkan di sana? Hal tersebut tak terkecuali pasanganmu, orang yang kamu percaya untuk mengisi hatimu.

Menaruh harapan pada pasanganmu tak menjamin hal tersebut akan terpenuhi. Malah pada kebanyakan waktu, harapan tersebut akan menorehkan kecewa di hati. Sebab dikecewakan oleh orang yang kamu cintai itu mampu melipatgandakan sakitnya.

Jangan biarkan itu terjadi, karena perasaan kecewa yang berlebihan takkan baik untuk perkembangan mentalmu, juga untuk hubunganmu dengan si dia. Tapi kamu juga tak bisa mengatur bagaimana dia harus berprilaku agar tak mengecewakanmu. Untuk mencegahnya, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengontrol harapanmu sendiri. Memang sulit, tapi kalau kamu mau coba mempelajarinya, kamu akan merasakan perubahan yang luar biasa.

Bagaimana cara memulainya? Simak penjelasannya berikut ini:

2 dari 2 halaman

Kontrol Harapanmu agar Dapat Mencegah Kecewa

1. Lebih mengapresiasi. Apresiasi adalah lawan yang setimpal bagi kekecewaan. Jadi, langkah utama untuk menghalau segala kecewa adalah dengan mengapresiasi dirimu, juga pasanganmu. Sekecil apapun hal yang dilakukan pasanganmu untukmu, syukuri itu sebagai sebuah rezeki besar. Memulai kebiasaan ini akan baik untuk lebih mengontrol ekspektasimu. Selain itu, apresiasi terhadap pemberian pasanganmu akan membuatnya merasa dihargai, sehingga dia pun akan dengan senang hati mengulanginya untukmu lagi bahkan lebih dari sebelumnya.

2. Turunkan ekspektasimu. Hanya turunkan, bukan berarti kamu harus menghilangkan sepenuhnya. Cara untuk menyeimbangkan harapan itu adalah dengan lebih memfokuskan diri pada apa yang terjadi, bukan apa yang seharusnya terjadi. Lihat perbedaannya, kan? Ini juga akan mengembalikanmu pada poin nomor 1 yang dijelaskan di atas; yakni untuk lebih mengapresiasi. Percaya, deh, seiring menurunnya ekspektasi, kekecewaanmu akan berkurang.

3. Komunikasikan! Pertama, pastikan pada dirimu sendiri, apa yang kamu mau. Kedua, pastikan kamu menyampaikannya dengan baik dan jelas kepada pasanganmu. Seringkali kekecewaan itu terjadi karena kesalahpahaman. Kalau kamu mengharapkan sesuatu dari pasanganmu, bilang padanya dengan jelas apa yang kamu mau. Jangan hanya ngasih 'kode' yang belum tentu dipahami sama persis seperti yang ada di pikiranmu.

Hanya karena kamu bisa melakukan sesuatu, bukan berarti orang lain juga bisa. Hanya kamu mengerti 'bahasa isyarat' bukan berarti dia juga bisa. Itu berlaku pula sebaliknya. Makanya, kalau kamu mengharapkan sesuatu, kamu harus memastikan bahwa kamu mengomunikasikannya dengan jelas pada pasanganmu. Di samping itu, belajar juga untuk lebih mengontrol ekspektasimu, ya!