Fimela.com, Jakarta Setiap orang punya cara masing-masing untuk move on, entah apapun definisi akannya. Sebagian mungkin melewati fase ini dengan cara menyibukkan diri, sementara sisanya malah membiarkan waktu lengang membentang jauh-jauh.
Terlepas dari keduanya, memasukkan traveling sebagai alternatif sekiranya tak akan menimbulkan rugi. Demi menuntaskan misi kali ini, bagaimana kalau kamu pelesiran ke hutan? Jangan salah, wilayah di mana rapat jajaran pohon mencipta belantara ini punya 'bisikan ajaib' bagi siapapun yang ingin mendengar.
Ketimbang gunung maupun pantai, destinasi yang satu ini memang tak banyak peminatnya. Entah karena terlalu banyak menonton film, di mana hutan sering kali digambarkan sebagai tempat menakutkan, atau alasan lain, potretnya tak sebanyak kedua jenis wisata alam yang telah disebutkan. Jadi, kenapa sih mesti ke hutan supaya bisa segera move on?
Tenang. Ya ya ya, kota kuno juga menawarkan tenang, begitupun gunung dan laut lepas. Namun, kamu tak boleh menyamaratakan 'diam' alam secara seragam. Beda elemen pembentuk, maka beda pula scene isolasi yang ditawarkan.
Dengan berselimut tenang hutan, kamu bisa berpikir dalam-dalam, mengintrospeksi dan akhirnya belajar terbiasa tanpa si dia. Mungkin tak mudah, tapi dengan suasana yang demikian tenang, kamu bisa berpikir dengan lebih jernih, dengan lebih bijaksana.
Bermonologlah!
Lebih punya banyak waktu sendiri. Kamu bisa saja tak melakukan apapun di hutan selama seharian penuh, mungkin hanya bersantai di klotok atau tenda, dan tak merasa bersalah. Hutan tak menuntutmu untuk melakukan banyak agenda, terlebih bila kunjunganmu adalah jangka panjang.
Ia akan membiarkanmu menghabiskan waktu semata untuk diri sendiri. Apakah itu dengan membaca buku atau melukis. Yang jelas, hutan akan membuatmu menemukan formula terbaik untuk sembuh., tentu bila kamu mengizinkan.
Larut dalam petualangan. Tak hanya tenang-tenang saja, hutan pun memungkinkanmu untuk menjajal beragam pengalaman. Trekking untuk menemukan sudut-sudut tersembunyi tentu menarik dilakukan. Bukan tak mungkin, kamu akan bersua berbagai satwa endemik langsung di habitatnya.
Bukan untuk melupakan, namun lebih pada belajar jika hidup masih penuh dengan berbagai hal menarik. Kamu bahkan bisa menemukan kebahagiaan di tengah nelangsa. Suka akan serta-merta hadir meski tengah berada di 'antah berantah'. Ingat, move on itu bukan melupakan, tapi membiasakan.