Fimela.com, Jakarta Ketika mendiang Renita Sukardi masih hidup, sang suami, Andi Hilmi Salahudin terus setia mendampingi. Dengan penuh kesabaran Andi merawat sang istri berjuang melawan kanker payudara yang diderita.
Andi Hilmi tidak pernah mengeluh, juga tidak merasa lelah merawat dan melayani istrinya yang terbaring lemah. Sebagai suami, ia berupaya mencari cara penyembuhan bagi sang istri.
Andi Hilmi juga merupakan sosok yang tenang. Disaat Tuhan berkehendak lain dengan mengambil nyawa sang istri, ia piawai menyembunyikan dukanya dalam-dalam.
Ia tampak tegar selama proses pemakaman sang istri. Ia tak sekalipun menangis atau matanya berkaca-kaca. Bahkan ia tak sungkan meladeni berbagai pertanyaan dari para pencari berita sepeninggal istrinya.
Andi Hilmi mengaku sudah sejak lama menyiapkan mental untuk ikhlas jika istrinya sewaktu-waktu dipanggil Yang Maha Kuasa. Terlebih disaat mengetahui kondisi istrinya mulai tak berdaya menghadapi kanker payudara yang sudah menjalar ke paru-paru, liver, dan tulang istrinya.
"Saya sudah siapkan dari beberapa bulan lalu. Kami berdua (ia dan istri) sudah tahu bahwa ini akan menjadi terminal, sewaktu-waktu bisa diambil," kata Hilmi.