Eksklusif, Virgoun dan Kisah Kepopuleran Surat Cinta untuk Starla

Putu Elmira diperbarui 12 Apr 2017, 08:07 WIB

Fimela.com, Jakarta Indahnya cinta dapat diungkapkan dalam berbagai cara, mulai dari kata-kata hingga rangkaian nada. Hal itulah yang juga dilakukan musisi Virgoun dalam mengekspresikan buah pikirannya dalam sebuah karya termasuk Surat Cinta untuk Starla.

***

Ya, setahun belakangan project single yang diluncurkan pada 16 Februari 2016 tersebut sangat mencuri perhatian pendengar musik Indonesia. Bagaimana tidak, vokalis Last Child ini mengemas single Surat Cinta untuk Starla dengan sentuhan lirik yang tidak hanya bermakna dalam, tetapi juga menyentuh jiwa.

Menariknya, ide Surat Cinta untuk Starla tercetus dari keinginan Virgoun membuat lagu yang diiringi mesin ketik. Bahkan, ia mengakui pemikiran dan materi single ini telah ada jauh dari waktu perilisan, tepatnya pada tahun 2008 lalu.

Dari segi penulisan lirik, Virgoun memang membuatnya dengan bahasa yang universal. Makna cinta itu dapat ditunjukkan ke pasangan bahkan kepada Tuhan. Tidak lupa, Virgoun menyisipkan doa dan menjadi rezeki buah hatinya bersama Inara, Starla Rhea Idola Virgoun.

"Gue nulis lirik ini seuniversal mungkin, bisa dipakai buat pasangan, bisa ke Tuhan karena gue menulis "Tlah habis sudah cinta ini, tak lagi tersisa untuk dunia," itu sufismenya lebih ke Tuhan sebenarnya kalau orangnya nyampe sastranya, jadi temanya, dasarnya adalah lagu cinta yang universal dan doanya adalah gue kasih nama anak gue biar rezeki anak gue," ungkap Virgoun ketika bertandang ke Bintang.com, Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (11/4/2017).

Proses penggarapan Surat Cinta untuk Starla diakui Virgoun sempat mengalami kendala karena terbentur kesibukannya bermusik selama ini. Kendati demikian, setelah mendapat dukungan dari tim dan label, akhirnya ia dapat merilis bahkan single miliknya menjadi hits saat ini.

Virgoun berbagi kisahnya mengenai awal mula tercipta single Surat Cinta untuk Starla, proses penggarapan, perjalanan single ini hingga mencapai kepopuleran, makna musik, serta keinginannya yang terpendam di bidang yang begitu ia cintai ini. Simak wawancara eksklusif Bintang.com bersama Virgoun lewat rangkuman berikut ini.

2 dari 3 halaman

Surat Cinta untuk Starla

Virgoun berbagi kisah mengenai ide awal hingga kepopuleran single Surat Cinta untuk Starla. (Photographer: Adrian Putra/Bintang.com, Stylist: Indah Wulansari/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Kepopuleran single Surat Cinta untuk Starla tidak lepas dari berbagai kendala. Virgoun tidak henti berupaya hingga akhirnya dapat dinikmati penikmat musik Indonesia.

Bisa diceritakan ide menulis Surat Cinta untuk Starla?

Kalau untuk ide nulisnya itu dari tahun 2008 sebenarnya, gue pengen bikin satu lagu yang diiringi sama mesin tik, cuma gue nggak tahu judulnya apa, jadi gue bikin dulu aja musiknya, part gitarnya, part mesin ketiknya terutama buat dibikin looping, cuma stuck sampai situ aja. Sampai tahun 2013 kemarin, gue sudah menemukan liriknya sepotong-sepotong, baru sampai reff-nya dulu, baru akhirnya kepikiran lagi flashback, udah punya lagu, pengen bikin lagu yang ada mesin tiknya sekalian aja kita bikin match, akhirnya gue bikin temanya surat cinta.

Bagaimana dengan pemilihan judul lagu?

Cuma surat cinta untuk siapa itu masih umur 25 - 26 jadi gue belum menentukan tambatan hati, jadi kalau gue bikin buat ini takutnya nggak jadi, akhirnya gue hold sampai terakhir setelah gue punya anak, akhirnya gue bikin ini gue kasih nama anak gue di sini. Karena memang bentuk cinta gue yang paling besar kepada istri gue adalah buah hati kita berdua.

Bagaimana proses penggarapannya?

Kalau untuk ngerjain demo kasarnya butuh waktu karena disamping kesibukan sama Last Child juga waktu itu, agak lumayan delay beberapa kali sampai akhirnya gue nyerah karena waktunya nggak ada. Jadi akhirnya gue serahin ke pihak label cariin gue music arranger, music director untuk ngerjain musiknya jadi udah lagu dari gue segitu, karena gue nggak ada waktu bolak-balik studio, nggak mungkin fokus akhirnya gue kasih ke arranger dan yang kepilih waktu itu mas Tito dan mas Ginda Bestari.

Apakah menyangka Surat Cinta untuk Starla akan begitu booming?

Nggak, soalnya 2016 awal itu keluarnya bareng sama dua penyanyi hebat sama Anji, dikeluarin Dia terus Tulus ngeluarin Pamit, begitu di radio denger gue bertiga naik, yaudahlah nothing to lose jadi mereka memang menurut gue papan atas banget dan gue project coba-coba sebenernya. Sampai akhirnya di akhir tahun lagu ini mulai booming dan disandingin sama lagunya Dia, Anji memang temanya sama lagu cinta dan akhirnya sekarang Alhamdulillah beberapa juta lagi, jadi paling terbanyak di Indonesia.

Bagaimana dengan cerita pembuatan film pendek single ini?

Film pendek sebenarnya project udah lama, memang Last Child itu dari dulu gue seneng lagu dan visual, basicnya semua lagu yang gue bikin ballad, cerita jadi sempat kepikiran waktu zaman sama Gisel bikin film pendek, Seluruh Nafas Ini, terus ada project juga mau nyambungin itu cuma jadi hold, cancel karena memang timeline-nya nggak dapat akhirnya kita hold sampai keluar single ini.

Gue dijanjiin sama produser gue kalau ini tembus 2 juta viewers, gue bikini video klip karena awalnya klip lirik kan, yaudah jadi lempar klip lirik dulu. Janji bikin klip pas 2 juta viewers, 2 juta sampai 4 juta lewat gue dicuekin, sampai 10 juta aku masih dicuekin sampai 20 juta baru akhirnya, yuk sekalian garap bikin sesuatu yang gede, akhirnya bikin film pendek lagi. Gue kerja sama sama mas Upi dua klip sebelumnya jadilah project Surat Cinta untuk Starla, casting segala macem, nyari pemain, nulis skripnya bareng-bareng dan akhirnya terbentuklah dan terciptalah yang bisa ditonton sekarang.

Surat Cinta untuk Starla booming, ada ambisi untuk menciptakan karya lain?

Makin ke sini, banyak ide-ide juga yang muncul kalau ambisi sih nggak ya, gue lebih tulusnya berkarya jadi memang basically anak-anak di Dr. M, produser gue Alhamdulillah memang seniman bukan pure orang industri yang pengen nyari duit juga selalu mementingkan kualitas dan sinematografi juga dipikirin. Kalau untuk ambisi, semua manusia punya ambisi tapi berkarya sih jadi kalau memang ada sesuatu yang baru, benar-benar kita pikirin banget.

Harapan untuk lagu Surat Cinta untuk Starla?

Harapannya ini bisa jadi lagu sepanjang masa kayak Gelas-gelas Kaca, lagu Bunda-nya Melly, itu bakal jadi lagu sepanjang masa. Mudah-mudahan, kayak From This Moment-nya Shania Twain dipakai disemua wedding di dunia, itu sih memang goal-nya gue bikin lagu ini buat itu.

3 dari 3 halaman

Impian dan Harapan Virgoun

Virgoun berbagi kisah mengenai ide awal hingga kepopuleran single Surat Cinta untuk Starla. (Photographer: Adrian Putra/Bintang.com, Stylist: Indah Wulansari/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Selain sukses dengan single Surat Cinta untuk Starla, Virgoun menyimpan sisi lain dalam hal bermusik. Ternyata, ia begitu mengidolakan musik country.

Arti musik di mata Virgoun?

Kalau gue ngomongin musik sama kayak gue ngomongin darah. Gue adalah orang yang tidak bisa mengkhianati darah gue sendiri, tidak bisa mengkhianati apa yang gue bela. Karena gue memang orang yang dibesarkan, disekolahkan, dinafkahi dari orangtua, nyokap gue bermusik. Jadi, walaupun gue tidak disekolahkan dalam harfiah dimasukin sekolah musik atau kuliahnya musik, gue dibebaskan sama orangtua gue untuk nemuin jalan gue sendiri di karier gue bermusik tapi secara nggak langsung mereka menanamkan message di otak gue, lo jangan jadi pengkhianat, karena lo sudah sampai segede sekarang dari gue bermusik, jadi jangan pernah takut untuk nggak sejahtera. Cuma satu syarat, lo harus jadi musisi yang kualitas, kalau lo mau sukses.

Awal memutuskan untuk serius bermusik?

Serius sih gue nggak pernah berpikir serius ya, dulu memang ini project iseng-iseng sebenarnya dari jenuh kuliah, walaupun kuliahnya beda-beda. Kita masuk label 2009 itu yaudah, masuk masuk aja. Tiba-tiba 3 bulan gitu gue di-calling sama yang sekarang jadi label gue.

Keinginan bermusik yang didambakan?

Jadi produser udah, cuman masih kecil-kecilan, Indie, nanti gue mau mulai terjun ke industri musik beneran jadi produser yang beneran. Gue pengen belajar lagi sih belajar-belajar instrumen dari world music kayak ke Nashville, ada beberapa instrumen karena gue suka country jadi ada beberapa instrumen yang di sini jarang orang bisa, gue pengen belajar ke sana. Terus kolaborasi sama musisi luar.

Seberapa penting disiplin bermusik?

Sekarang lebih ke solo sih, karena memang gue sendiri jadi gue selalu nge-push diri gue dan gue kalau jalan ke luar kota cuma bertiga jadi lebih enak ngaturnya. Kalau disiplin, pure gue di solo, dari jadwal yang mepet-mepet gue bisa ngatur karena memang timelinenya tidur jam segini, makan, interview, malam baru ke venue manggung, tidur, pagi udah di airport, gitu sih lebih enak ngaturnya.

Musisi yang ingin diajak kolaborasi?

Banyak, Indonesia banyak. Gue mau ngajak Maudy Ayunda, Ghaitsa Kenang dia kan country banget tuh, mungkin ada beberapa materi yang cocok, itu dulu sih. Ada yang baru, Hanin Dhiya, gue suka suara yodelnya, itu anak bakalan jadi kayak diva 90-an, basic suaranya memang 90-an banget.

Harapan untuk karier?

Mudah-mudahan 3 sampai 5 tahun ke depan gue sudah tidak di depan lagi, di belakang aja.

Ide yang tercetus tahun 2008 berhasil membuat karya Virgoun, Surat Cinta untuk Starla begitu disukai penikmat musik. Ia pun awalnya tidak menyangka akan mendapat respon sangat positif dan mencetak pencapaian yang luar biasa. Meski demikian, Virgoun tetap musisi yang memiliki mimpi, dan salah satunya untuk mendalami musik yang ia cintai, country. Sukses selalu, Virgoun.