Fimela.com, Jakarta Millennials dan kekinian, musik elektronik kini tengah digandrungi para penikmat musik khususnya di kalangan remaja. Nama-nama seperti Zedd, Calvin Harris hingga The Chainsmokers pun berada di puncak ketenaran.
Chart lagu banyak didominasi musisi elektronik yang lagunya makin laris. Di era yang serba digital, penjualan album mereka juga meningkat pesat. Belum lagi jumlah viewers membludak yang mereka dapatkan di platform berbagi video.
Untungnya masih ada yang melawan arus dengan idealismenya. Sebut saja Bruno Mars yang setia bermain dengan influence musik jadul, masih jadi idola dengan segala bakatnya.
Bahkan tren menuju elektronik juga dirasakan penikmat musik band-band lawas seperti Coldplay dan Maroon 5. Musik mereka berevolusi mengikuti perkembangan zaman dengan memasukkan efek-efek digital dan loop.
Perubahan tentu mempunyai dua kemungkinan, makin dicintai atau makin ditinggalkan. Evolusi tak selalu sesuai dengan karakter mereka, dan belum tentu diminati oleh para pendengar.
Lantas, lebih baikkah Coldplay dan Maroon 5 dengan karakter yang kini lebih elektronik? Mari kita bahas dua band favorit saya berikut ini.
Evolusi Musik Coldplay - Maroon 5
Zaman MTV masih ngetren di kalangan remaja Indonesia, saya mulai mengenal band-band keren seperti Coldplay dan Maroon 5. Meski tidak jatuh cinta di pendengaran pertama, lagu-lagu mereka berhasil merebut telinga dan hati saya.
Coldplay adalah salah satu band terbesar dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Tur mereka disebut-sebut sebagai salah satu konser yang wajib didatangi setidaknya sekali seumur hidup. Ya, Chris Martin dkk adalah performer luar biasa.
Lagu-lagu anyar di album Ghost Stories dan A Head Full of Dreams meledak di pasaran. Di dua album ini influence elektronik sedang terasa banyak-banyaknya. A Sky Full of Stars, Magic, Hymn for The Weekend merupakan beberapa hits terbaik yang mereka miliki saat ini. Mereka juga berkolaborasi dengan The Chainsmokers yang makin menekankan sisi elektronik.
Namun Coldplay versi lama masih jadi yang terbaik bagi saya. Track semacam Yellow, Clocks, Amsterdam atau Twisted Logic masih lebih menarik ketimbang hiruk pikuk lagu-lagu era 2011 ke atas. However, Coldplay mengusung perubahan yang efektif dan membuat mereka makin besar.
Maroon 5 juga mengalami evolusi serupa. Band asal California bergenre pop rock ini punya karakter musik yang tegas. Hits mereka antara lain This Love dan She Will Be Loved yang membawa mereka menuju jalur kesuksesan.
Namun eksplorasi coba dilakukan Adam Levine Cs dengan musik yang lebih modern. Mereka bereksperimen dengan sound digital di lagu-lagu seperti Maps, Animal dan yang terakhir Don't Wanna Know. Beberapa fans merasa kehilangan jati diri musik Maroon 5 yang sebenarnya, termasuk saya.
Pengaruh musik EDM ternyata memang sebesar itu. Karenanya para musisi mencoba menarik pasar dengan eksplorasi musik yang baru, yang nyatanya tak selalu berhasil. Seperti kasus Maroon 5 dan Coldplay di atas.
Nizar Zulmi,
Redaktur Kanal Musik Bintang.com