Fimela.com, Jakarta Pola hidup yang beragam membuat kamu dan orang lain memiliki kualitas kesehatan tubuh yang berbeda-beda. Makanya, kadang kamu suka heran kenapa kamu tak pernah bermasalah dengan makanan super pedas. Sementara, teman satu jurusanmu di kampus justru tak bisa sama sekali makan makanan pedas. Bukannya tak suka, tapi lambung dan sistem pencernaannya yang enggak kuat.
Berbedaan ini ternyata bukan cuma terlihat antar individu, tapi juga antar gender. Ada beberapa penyakit yang hanya menjangkit para cewek, ada juga gangguan yang cuma bisa diderita cowok-cowok. Misalnya, kanker leher rahim cuma bisa diderita para cewek. Sementara kanker prostat cuma diderita para cewek.
Nah, ternyata ada juga penyakit-penyakit umum yang bisa diderita baik cowok atau pun cewek. Tapi, lebih banyak menyerang kamu para cewek. Supaya kamu tahu lebih banyak, yuk simak pembahasan berikut ini, soal 4 penyakit yang lebih banyak menyerang cewek.
1. Anemia. Penyakit ini sering banget kamu dengar. Tapi, tak banyak orang tahu kalau anemia atau kekurangan darah lebih banyak diderita cewek. Dilasnir dari News Time, pada kebanyakan kasus, cewek yang punya anemia ternyata terbukti kekurangan zat besi. Kurangnya zat besi ini akhirnya mengakibatkan gangguan pembentukan hemoglobin dalam darah.
Selain itu, kamu para cewek juga mengalami menstruasi setiap bulan. Meskipun yang keluar normalnya adalah darah kotor, tapi kamu tetap saja kehilangan cukup banyak darah selama masa menstruasi. Nah, cewek yang menderita anemia bisa lebih parah pada masa-masa menstruasi kalau enggak dibarengi dengan diet yang tepat.
Ada juga faktor lain seperti fase-fase perubahan hormonal. Masa remaja seperti yang kamu alami sekarang, saat kamu mengandung nanti, menyusui, dan menopaus, ternyata merupakan fase yang harus kamu perhatikan dengan baik. Soalnya, pada masa-masa inilah tubuh kamu membutuhkan banyak zat besi. Nah, kalau kekurangan, kamu bisa terkena anemia. Makanya, makan makanan yang kaya zat besi mulai sekarang, ya!
What's On Fimela
powered by
Lupus, Sclerosis Ganda, dan Sindrom Kelelahan Kronik
2. Lupus. Kamu mungkin pernah mendengar beberapa artis papan atas yang menderita penyakit ini. Sebut saja Selena Gomez. Penyakit imun ini juga lebih banyak diderita para cewek ketimbang cowok. Dilansir dari Auto Immune Mom, ternyata faktor utamanya gara-gara gen cewek dan cowok berbeda.
Lupus ternyata bukan satu-satunya penyakit auto imun yang paling banyak menyerang cewek. Ada juga penyakit auto imun yang menyerang kelenjar gondok atau tiroid. Selain itu, radang sendi atau Rheumatoid Arthritis (RA) juga lebih banyak meyerang cewek dari pada cowok.
Tapi, ternyata nggak semua penyakit auto imun lebih banyak menyerang cewek lho. Ankylosing Spondilitis atau juga artritis yang menyerang tulang belakang, misalnya. Penyakit ini lebih banyak menyerang cowok dari pada cewek. Jadi, kamu tak bisa menyimpulkan penyakit auto imun cenderung menyerang satu jenis kelamin saja.
3. Sclerosis Ganda. Penyakit ini muncul karena sistem kekebalan tubuh yang keliru menyerang selaput pelindung saraf (atau juga disebut mielin) dalam otak dan saraf tulang belakang seseorang. Penyakit imun ini juga lebih banyak menyerang cewek. Mungkin, tak banyak orang yang tahu soal penyakit ini.
Jadi, Sclerosis Ganda ini, dilansir dari Alo Dokter, cukup bahaya, lho. Soalnya, kerusakan mielin ini nggak main-main dalam menghambat sinyal-sinyal yang diberikan saraf tubuh ke otak. Nah, gara-gara hal ini komunikasi antara otak dengan organ-organ tubuhmu lainnya jadi terganggu.
Hal lain yang harus kamu tahu sebagai cewek, penyakit ini memang termasuk dalam kelompok auto imun. Berhubung kebanyakan penyakit auto imun lebih banyak menyerang cewek karena perbedaan gen, tapi faktor utama penyakit yang satu ini belum diketahui. Web MD menulis, kemungkinan besar gen dan juga lingkunganmu juga memengaruhi.
4. Sindrom kelelahan kronik. Setiap orang pasti lelah setiap hari. Apa lagi kalau kamu yang banyak kegiatan di kampus atau di sekolah. Tapi, sepertinya sudah nggak wajar kalau kamu merasa terus-terusan capek. Ini namanya sindrom kelelahan kronik. Kamu bukan cuma lelah selama seharian. Tapi bisa berlangsung selama 6 bulan.
Tanda-tandanya, menurut Hello Sehat, otot-ototmu sakit seperti habis lari seharian tanpa henti atau berolahraga terlalu banyak. Selain itu, kamu juga merasa susah tidur, demam, nyeri pada sendi serta tulang.
Meskipun kedengarannya penyakit ini spele, ternyata penyebabnya cukup kompleks, lho. Dilansir dari penelitian yang dipublikasi Phoenix Rising, salah satu penyebabnya karena jumlah radikal bebas di dalam tubuh melebihi kapasitas tubuh untuk menetralkannya. Akhirnya kamu mengalami stres oksidatif. Karena kamu stres, glutathione pada tubuhmu akan habis dan mendorong munculnya penyakit kekelahan kronik ini.