Fimela.com, Jakarta Tahun ini Ayushita fokus menekuni dunia akting. Ayushita mengaku akan mengurangi aktivitasnya bermusik. Setelah sibuk mempromosikan film terbarunya berjudul Bid'ah Cinta, Ayushita melanjutkan promosi film Kartini.
Urusan film, Ayu bisa dibilang pemilih. Tak semua judul yang ditawarkan kepadanya ditanggapi. Butuh waktu baginya untuk memutuskan bergabung dalam sebuah proyek film. Termasuk ketika Ayushita memutuskan bergabung dengan film Bid'ah Cinta.
Film Bid'ah Cinta sendiri mengangkat tema hubungan sejoli bak Romeo dan Juliet, yang dibalut latar belakang pemahaman agama yang berbeda dan selalu dipertentangkan masyarakat.
Ayushita menegaskan film Bid'ah Cinta tidak menitikberatkan pada perbedaan suatu paham agama. Film ini justru ingin mengingatkan pentingnya sikap tenggang rasa berbalut sebuah perbedaan.
Mendalami perannya, Ayushita tidak harus melakukan observasi mendalam. Sebab, dia bisa bertanya langsung dan berdiskusi dengan pemain yang memang jebolan pesantren.
Dalam waktu dekat, Ayushita juga kembali disibukkan film lain. Seperti diketahui, Ayushita juga terlibat di film Kartini besutan sutradara Hanung Bramantyo. Di situ dia akting bareng Dian Sastrowardoyo dan Acha Septriasa
Meski bukan sebagai pemeran utama, Ayushita mengakui perannya dalam film Kartini memang cukup penting. Ayushita banyak beradu peran dengan Dian Sastrowardoyo di film ini.
Film yang disutradarai Hanung Bramantyo ini menempatkan personel BBB tersebut sebagai sosok salah satu adik perempuan Kartini bernama Kardinah. Menurut Ayu, Kardinah yang dia perankan menjadi salah satu tokoh penting yang membantu Kartini untuk memperjuangkan nasib perempuan pada zamannya.
Seperti apakah usaha Ayushita membangun setiap karakter yang dimainkannya? Lantas bagaimana Ayushita memutuskan untun menerima peran film baru? Simak perbincangan eksklusif Puput Puji Lestari dan Basyir Latifan dari Bintang.com berikut ini.
What's On Fimela
powered by
Bid'ah Cinta
Ayushita bersyukur dipercaya untuk membintangi film Bid'ah Cinta. Selain menyalurkan bakat akting, Ayushita bisa memperdalam pengetahuan ilmu agama. Sebab, kebanyakan cast film ini berlatarbelakang santri.
Peran kamu di film Bid'ah Cinta?
Aku berperan sebagai Halida di film Bid'ah Cinta. Halida ini anak relegius seperti lingkungannya. Anak kuliahan yang memiliki hubungan ldengan lelaki seiman tapi berbeda paham. Sedikit banyak itu jadi konflik yang sering dihadapi pasangan ini.
Kenapa mau main di film ini?
Pertama, ini hadir dari Nurman Hakim. Aku pernah kerjasama sama Mas Nurman sebelumnya tahun 2002. Lalu aku tahu dia kalau bikin film selalu bagus. Ceirtanya sangat menarik perbedaan paham agama. Ini menarik karena sekarang banyak orang lupa bahwa paham negera kita adalah Bhineka Tunggal Ika.
Ceritanya film ini pas ya dengan kisah masayarakat sekarang?
Syutingnya sebenarnya sudah sudah 2016. Dan ceritanya sudah dibikin sebelumnya juga. Jadi sebenarnya nggak ada hubungannya. Ini suatu kebetulan pas dengan keadaan Indonesia sekarang. Supaya kita lebih terbuka dengan keberagaman di Indonesia.
Harapan?
Film ini bisa jadi pengingat untuk penonton, mengembalikan Indonesia untuk pikirannya terbuka. Jangan sekedar mengotak-kotakkan. Jangan perbedaan dijadikan masalah.
Adegan paling diingat?
Saat aku sedang berdebat dengan Bang Kamal (Dimas Aditya), tiba-tiba hujan lebat banget. Kita semua kelabakan. Repot sebentar mau berteduh di mana.
Adegan paling sulit?
Ada adegan di rumah Halida itu harus marah-marah. Nah set rumahnya panas, jadi antara aku dan Dimas itu sebenarnya sama-sama kepanasan. Nah pas malem pernah juga karena adem ditinggal tidur syutingnya.
Kesan kerjasama dengan Dimas Aditya dan pemain lain?
Aku pernah kerjasama dengan Dimas di proyek FTV dulu. Kemarin ketika ketemu lagi di film Bid'ah Cinta jadi reuni. Mengejutkannya dia inget cerita aku jaman dulu. Ibnu Jamil, Tanta Ginting, Alex Abbad semua orang-orang yang enak untuk kerjasama. Jadi menyenangkan prosesnya.
Ade Firman Hakim bekerja dengan sangat baik, bahkan dia sudah nggak pakai make up aku lupa siapa dia. Ternyata lebih nyaman dia jadi nyaman. Semoga orang lebih terbuka ketika nonton flm ini. Alex Abbad itu keren tapi absurb. Dibalik penampilan dia yang garang, dia itu ngocol.
Jodoh Film
Ayushita harus melakukan banyak riset untuk setiap peran yang dilakoninya. Dia mulai dari merujuk pada informasi di internet, membaca buku untuk setiap peran. Ini menjadi bentuk tanggungjawabnya ketika sudah menerima tawaran film.
Film menurut kamu?
Film adalah hiburan, sesimpel itu. Aku pemain yang nggak suka play back kecuali untuk kepentingan kontinyuiti. Aku lebih suka kejutan saat nonton hasilnya. Percaya sama sutradara.
Kenapa suka main film?
Aku mulai di dunia showbiz sejak 3 tahun. Baru akting sejak SMP. Ternyata aku nyaman. Aku orangnya bosenan, sementara film menawarkan hal-hal baru diluar ekspektasi aku. Entah adat, entah profesi, jadi menyenangkan.
Yang membuat kamu tertantang akting?
Misalnya ketika harus belajar bahasa tertentu, tarian tertentu untuk film itu membuat aku bangga. Awalnya gak pernah berfikir aku akan melakukan itu semua. bertanya-tanya bisa nggak ya. Setelah dijalani merasa senang, ada kepuasaan tersendiri saat latihan selesai dan nggak nervous di set syuting.
Pertimbangan kamu apa untuk menerima tawaran film?
80% feeling. Karakter sebuah film itu jodoh-jodohan sih menurut aku. Kalau emang jodoh ditolakpun akhirnya akan balik karakternya.
Aku nggak pernah ngatur target pengin main karakter ini atau itu. Ngalir saja, jadi pas tersima karakter itu nggak ada paksanaan dan beban.
Terus nggak ada lawan main impian?
Ya, termasuk nggak mikir pengin main sama siapa. Pernah sih dulu waktu ABG mikir gitu, terlalu berharap nanti pas beneran dapat malah bingung, malu, atau mikir pendekatarnnya kayak apa. Jadi ngalir aja.
Lantas ada pantangan?
Yang penting bukan main film horor. Karena capek main film horor, Set-nya sudah bikin takut apalagi kalau ceritanya horor beneran. Capek mesti akting teriak-teriak.
Keseriusan Ayushita memilih film berdampak pada jumlah film yang dibintanginya tiap tahun. Tanpa memasang target, Ayushita mengikuti nalurinya ketika menerima tawaran film. Kepuasan diri menjadi acuan bagi Ayushita untuk 'memuaskan' penggemarnya lewat film yang dibintanginya.