Lebih Dewasa Menyikapi Pilkada DKI 2017

Asnida Riani diperbarui 03 Apr 2017, 13:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Banyak, terlalu banyak, tenaga, emosi dan waktu yang telah tercurah untuk Pilkada DKI 2017. Bagaimana tidak, deretan polemik hampir tak pernah absen dari kompetisi perebutan kursi DKI 1 ini. Naik-turun tensi kedapatan hadir. Sejumlah isu yang jadi bumbu dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Ibu Kota kian menyebar.

Di antara beberapa topik, SARA jadi satu yang paling sering digoreng. Ketua Dewan Masjid Indonesia Natsir Zubaidi mengatakan, seharusnya semua pihak bisa lebih dewasa menyikapi segala hal yang timbul akibat Pilkada.

"Kita semua harus bersikap dewasa, harus bijaksana dalam menghadapi Pilkada DKI 2017. Karena Pilkada hanya soal terpilih dan tidak terpilih saja, setelah itu reda," katanya, sebagaimana diwartakan Liputan6.com, Minggu (2/4).

Tak hanya publik, Natsir juga menyarankan hal serupa bagi penyelenggara pemerintahan terkait Pilkada DKI 2017. Memberi pelayanan kepada masyarakat, sambung Natsir, semestinya tetap jadi prioritas pejabat publik. "Jadi bagaimana mengingatkan kepada pemerintah agar arif bijaksana melaksanakan hukum," tuturnya.

Berdasarkan laporan Liputan6.com, sebuah surat berisi seleksi dan penentuan tema khotbah di kantor pemerintahan telah beredar. Diduga, surat ini muncul dari keresahan isu SARA dan penebaran kebencian selama Pilkada DKI 2017 berlangsung.