Banyak yang menjadi alasan Lola Amaria menggarap film Labuan Hati. Sejak lama Lola suka dengan panorama alam di Labuann Bajo di Nusa Tenggara Timur. Selain itu, juga pemandangan bawah laut yang indah. (Adrian Putra/Bintang.com)
Lola yang saat berkunjung ke dua lokasi tersebut pada 2012, mulai memikirkan untuk membuat sebuah film. Beberapa tahun kemudian, ia lantas mengajak penulis skenario Titin Watimena menggarap dua lokasi tersebut. (Adrian Putra/Bintang.com)
Begitu juga saat proses syuting di dua lokasi tersebut. Karena panorama alam dan keindahan bawah lautnya, Lola mengaku seperti sedang liburan. Begitu juga saat menunggu manta (salah satu spesies ikan pari terbesar di dunia). (Adrian Putra/Bintang.com)
"Banyakan sukanya daripada dukanya. Karena kita syuting kayak liburan. Jadi syuting sambil liburan. Terus lebih mengenal lagi Indonesia terus alam bawah laut yang semua orang enggak bisa dapetin," ujar Lola Amaria, Rabu (29/3). (Adrian Putra/Bintang.com)
Sutradara yang juga pemeran dalam film Minggu Pagi di Victoria Park itu, mengaku banyak sukanya dibanding dukanya. Begitu juga saat naik turun bukit air terjun. Kesulitan pernah dirasakan saat di Pulau Komodo. (Adrian Putra/Bintang.com)
"Naik turun bukit air terjun. Satu bulan shooting, 22 hari sebenarnya. Yang paling sulit, Pulau Komodo kan terkenal dengan arusnya yang kuat. Jadi memang tetap safety jadi nomor satu," ujar Lola, di kawasan Kuningan. (Adrian Putra/Bintang.com)
Film Labuan Hati dibintangi oleh Nadine Chandrawinata, Kelly Tandiono, Ully Tiriani, dan Ramon Y Tungka. Film yang digarap sutradara Lola Amaria itu menceritakan kisah 3 wanita cantik. (Adrian Putra/Bintang.com)