Fimela.com, Jakarta Sahabat atau cinta, tak sedikit orang yang didera dilema ini. Pada satu sisi, kamu tak ingin kehilangan cinta yang membuat tiap detik hidup jadi lebih berharga. Namun di sisi berbeda, kamu pun enggan melepas sahabat yang sudah menemani, baik dalam keadaan paling bahagia maupun saat dunia terasa semata berisi nelangsa.
Namun, ada kala keduanya tak bisa disatukan. Entah karena si sahabat yang tak suka dengan pacarmu atau sebaliknya. Jadi, 'haruskah aku kehilangan sahabat demi cinta' merupakan pertanyaan yang sudah begitu akrab di telinga. Lantas, apa yang mesti dilakukan bila keadaan ini menjebakmu?
Bila kategorinya tak suka, entah salah satu atau keduanya, maka kamu harus bertanya pada mereka soal apa yang membuat si sahabat dan/atau pacar ogah saling berdekatan. Jika masih bisa dijelaskan, maka lakukanlah, siapa tahu memang ada salah paham di sana. Kalaupun tidak, maka bujuk mereka untuk bertemu (jangan lupa pakai kata-kata rayuan paling mujarab agar mereka mau).
Apabila tindakan yang paling dasar itu tak bisa dilakukan atau sudah dilakukan tapi tak mempan, maka kamu harus pindah ke rencana B. Pilih salah satu teman, baiknya yang kenal dengan keduanya, tapi kalau tidak ada pilih orang terdekat dari mereka, untuk menjembatani masalah ini. Siapa tahu, ada nasihat-nasihat yang bisa membuka pikiran, minimal salah satu di antara mereka.
Tak berhasil juga? Maka ini saatnya kamu berdialog dengan diri sendiri. Buat prioritas, sekiranya mana yang ingin kamu 'bela'. Ingat, ketidaksukaan itu biasanya punya dasar. Pertimbangkan alasan keduanya tak saling menyukai dan pertimbangkan mana yang bisa kamu tangani. Lagipula, bukankah pada akhirnya seorang sahabat harus menghormati keputusan sahabatnya? Juga, bukankah pacar yang 'baik' mestinya menerima lingkungan pacarnya dengan tangan terbuka?