Fimela.com, Jakarta Pembekalan demi pembekalan diberikan kepada beberapa pihak seperti Kementrian, Badan Narkotika Nasional (BNN), dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada para finalis Puteri Indonesia 2017.
Menurut Ketua Dewan Penasehat Yayasan Puteri Indonesia, Putri Kuswisnuwardhani, kegiatan pembekalan tersebut bertujuan agar generasi muda, khususnya finalis Puteri Indonesia memiliki kepedulian terhadap masalah yang dihadapi bangsa.
"Yayasan Puteri Indonesia sebagai bagian dari masyarakat memang ingin berikan pendidikan kepada wanita muda Indonesia untuk berpartisipasi turut menangani masalah bangsa," kata Putri Kuswisnuwardhani di gedung KPK, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Program anti korupsi dipilih untuk diberikan sebagai materi pembekalan. Karena masalah korupsi adalah bahaya laten yang mengancam keutuhan bangsa dan negara. Ia menambahkan, jangan sampai generasi muda tutup mata terhadap perilaku yang bisa digolongan sebagai korupsi.
"Bagaimana sosialisasi program anti korupsi, sedini mungkin untuk masyarakat berusia muda. Ini perlu diketahui, disuarakan pada lingkungan mereka. Supaya anak-anak kita ke depan bisa paham bahaya korupsi dan cara menanganinya," ucapnya.
Basaria Panjaitan, Wakil Ketua KPK menegaskan bahwa para finalis Puteri Indonesia 2017 ini bisa menjadi corong KPK dalam pemberantasan korupsi. Sebagai generasi muda mereka bisa menerapkan kejujuran sebagai integritasnya.
"Mereka sudah jadi publik figur. Mereka jadi teladan dan contoh bagi Puteri Indonesia lainnya. Semoga kerjasama yang baik ini bisa intensif ke depan. Kejujuran dalam bicara dan bertindak, itu adalah sebuah integritas," tukas Basaria Panjaitan.