Fimela.com, Jakarta Naif mungkin menjadi band yang meraih sukses masif berkat musik jadul di ranah mainstream. Sebagai produk 90an, keberanian mereka mengusung musik yang kontras dari kebanyakan grup lain jadi pembeda
Berawal dari aktivitas ngeband mereka di kampus Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Naif mengawali karier dalam album kompilasi yang digagas Bulletin Records (Indo Semar Sakti). David dkk mulai banyak mendapat sorotan dengan karakter mereka.
Meski tak secara spesifik mengkotakkan genre musik, image vintage seperti sudah jadi kesepakatan tak tertulis antara Naif dengan para pendengarnya. Musik Naif dikemas sederhana, santai dan asik untuk dinyanyikan bersama.
Dari album self-titled pada 1998, Naif menjejakkan kaki dengan lagu Mobil Balap dan Piknik 72 yang masing sangat familiar di kalangan muda saat ini. Mereka juga sempat beralih dari major label ke indie karena berbagai alasan. Namun Naif tetap dicintai oleh Kawan Naif.
David, Jarwo, Pepeng dan Emil memang sudah cukup lama tak merilis karya baru. Terakhir mereka hadir dengan Planet Cinta (2011) dengan lagu-lagu seperti Karena Kamu Cuma Satu dan Cinta Untuknya. Dengan segala dinamikanya, Naif masih jadi salah satu band populer tanpa publikasi berlebih.
Naif - Posesif
Ku ingin tau, kau harus mau
Ku ingin kau begitu agar kau tau
Jadilah engkau milikku selalu .. utuh
Tanpa tersentuh .. cuma aku
Bila ku mati, kau juga mati
Walau tak ada cinta sehidup semati
Jadilah engkau milikku selalu .. utuh
Tanpa tersentuh .. cuma aku
Mengapa aku begini ..
Jangan kau mempertanyakan
Bila ku mati, kau juga mati
Walau tak ada cinta, sehidup semati
Mengapa aku begini ..
Jangan kau mempertanyakan
Bila ku mati, kau juga mati
Walau tak ada cinta, sehidup semati