Fimela.com, Jakarta Saat ini, kemana pun kita pergi pasti kerap menemui orang-orang yang sibuk sendiri dengan ponsel di genggamannya. Ada yang asyik chatting, berselancar di internet, mencari informasi, bermain, atau sekedar mengulik-ngulik media sosial.
Jarang saya temui orang yang menunggu atau sedang naik transportasi umum yang membawa buku. Meski tentunya masih ada, namun buku kini berganti dengan eksistensi ponsel pintar yang jauh mendominasi.
Fenomena 'sibuk sendiri' ini sebenarnya tidak hanya saya rasakan ketika berada di ruang publik, tetapi juga dalam keseharian. Menariknya, bahkan saat nongkrong bersama teman-teman, momen lengket dengan ponsel masih saja terjadi.
Benar saja, ungkapan yang menyebut bahwa ponsel membuat yang dekat menjadi jauh dan yang jauh menjadi dekat. Sebagaimana kita ketahui, ponsel adalah salah satu media untuk berkomunikasi. Seiring perkembangan zaman, ponsel pun menawarkan berbagai fitur yang memudahkan kegiatan penggunanya.
Memang, tidak bisa dipungkiri, saya menjadi salah satu di antara 'mereka' si pengguna ponsel dengan segala isinya. Selain karena pekerjaan, satu waktu saya sempat merasa jenuh dengan banyaknya informasi hoax atau media sosial yang itu-itu saja.
Di satu sisi, pernah pula saya berpikir, apa yang terjadi jika masyarakat masa kini dijauhkan sementara dari ponsel? Akankah sebegitu gelisahnya mereka meski tidak memegang ponsel hanya dalam waktu singkat?
Beri Ruang
Ponsel dan internet memberikan dampak yang luar biasa untuk masyarakat saat ini. Berbagai hal dapat ditemui, bukan hanya informasi tetapi juga sebagai ajang meningkatkan kadar eksistensi diri.
Seperti kehadiran media sosial contohnya. Orang berlomba-lomba untuk memamerkan banyak hal di media sosial. Kadang tanpa disadari, ada makna kabur di dalamnya. Apakah unggahan yang dibagikan memang murni yang diinginkan atau hanya ingin mendapat pengakuan dari yang melihat.
Entah dengan alasan apapun, dalam hitungan detik setiap orang di seluruh dunia pasti membagikan unggahan terbaru. Biasanya, seseorang memiliki panutan atau idola di media sosial yang dapat mereka jadikan referensi untuk gaya terkini.
Maka dari itu, orang tidak akan pernah berhenti untuk mengunggah apapun yang ingin dibagikan dan menurut mereka penting. Padahal, belum tentu hal yang dibagikan memiliki makna yang sama dengan maksud si dia.
Terus berinovasi dan ingin menyajikan konten yang menarik, ponsel pun tidak hentinya dipacu untuk bekerja. Ponsel tetaplah ponsel. Seperti manusia, ponsel juga membutuhkan istirahat. Sesekali sempatkanlah memikirkan si ponsel.
Seperti mematikan ponsel ketika pengisian daya. Atau berdiam sejenak ketika ponsel terasa panas karena terlalu sering dimainkan dan gunakan ponsel beserta isinya jika dirasa memang perlu.
Hayo kawan, bijaksana dalam penggunaan ponsel. Seperti jalinan asmara, kamu dan ponsel juga harus diberi ruang. Jangan sampai ungkapan ponsel mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat berlaku dalam kehidupanmu ya.
Putu Elmira
Editor Kanal Film Bintang.com