Fimela.com, Jakarta Beberapa tahun belakangan saya sudah jarang liputan ke lapangan. Regenerasi menuntut saya untuk masuk ke dalam kantor menjadi redaktur. Karena itu saya tidak pernah lagi ketemu Julia Perez lagi. Tapi ingatan saya tentang Jupe sebagai perempuan tegar dan kuat masih melekat.
Dulu, saat saya masih aktif meliput film dan Jupe juga aktif main film saya sering bertemu Jupe. Beberapa kali juga ikut promo ke luar kota bersama Jupe. Buat kami, awal media, Jupe bukan seorang artis idola tapi teman kerja. Ya, kami sama-sama tahu bagaimana huhungan baik antara artis dan media itu saling menguntungkan.
Itulah yang saya suka dari sosok Jupe, professional. Kadang, karena nggak pengin dapat angle yang sama beberapa video jurnalist meminta wawancara ulang. Banyak kok artis yang menolak permintaan tersebut. Tapi jupe nyaris tak pernah menolak. Apalagi kalau wawancaranya tentang film yang dia bintangi, dia akan total.
Pada beberapa fase hidup saya, karena seringnya bertemu kami dekat secara personal. Saya tahu latar belakang perjuangan Jupe dari nol. Rasa sakit Jupe ketika keluarganya hidup di kontrakan. Mimpi besarnya adalah memberikan kehidupan lebih baik untuk ibundanya, Sri Wulansih.
Karena mimpi itulah Jupe kerja keras. Jupe cepat belajar apapun yang dibutuhkan untuk menghasilkan uang di entertainment. Kala cobaan menghadangnya, cacian datang tentu dia juga merasa sedih, namun Jupe selalu berusaha tegar. Saya pernah sekali mengirimkan pesan padanya. "Perempuan yang bersedia bekerja untuk kelurganya, hadiahnya surga," pesan saya. Jupe lantas menyalin kata-kata itu di twitternya.
Anda tak akan pernah bisa bayangkan repotnya Jupe menjalani promo film jika memang belum pernah ikut langsung. Di balik gambar dan video yang ditayangkan di media, Jupe mengeluarkan semua kekuatannya. Saya masih ingat perjalanan sehari semalam ke kawasan Banten. Kala itu 'settingan' beritanya Jupe mendapat wangsit dari Roro Kidul untuk menggantikan peran Suzana.
Kami berjalan cukup jauh dari hote menuju muara sungai. Jupe harus rela dibenamkan ke dalam muara sungai itu untuk mendapat wangsit. Saya sih ogah. Serius, saya nunggu dari atas tebing. Menunggu fotografer kembali. Keluar dari air, Jupe kedinginan balik hotel. Tanpa jeda, usai ganti baju dia melayani kami wawancara. Tak satupun kata keluhan yang saya dengar.
Lain waktu kami ke Jogjakarta bareng. Kami mengeluh karena gambarnya nggak ada yang cantik. Saat lewat pasar kembang, iseng saja dia minta sopir bus rombongan berhenti. Dia beli kembang Melati lalu kami meroncenya bersama di atas bus. Kalau bukan karena totalitas kerja, tak akan mungkin Jupe melakukan semua itu.
Cobaan-cobaan hidup nampaknya tak mau jauh darinya. Energi cintanya dikandaskan dalam waktu singkat. Dan setelah itu kanker servik mengambil kebahagiannya, padahal baru sejenak Jupe menikmati mimpinya. Mimpi membahagiakan ibu, oh mulianya.
Penyakit kanker serviks yang telah menghinggapi tubuh Julia Perez sampai saat ini masih dalam penanganan medis. Pedangdut yang akrab disapa Jupe itu pun harus terbaring lemah di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang semestinya.
Ketegaran saat sakit kanker
Banyak sahabat, atau pula rekan kerja yang memberikan kepedulian kepada Jupe. Seperti itu pula dengan Hanung Bramantyo. Ia merasa sedih dengan apa yang sedang dihadapi oleh Jupe sekarang ini.
Julia Perez mengungkapkan masih dua minggu lagi ia berada di rumah sakit akibat kanker serviks yang dideritanya.Hal itu diungkapkan Jupe lewat Instagram Story-nya, Selasa (14/3/2017). Berbalut selimut biru, ia terlihat berbaring di tempat tidur.
"Kayaknya bakal lama, karena Jumat ada pemindahan epidural. Dan bakal dua minggu lagi di sini. Cemungut," ujar perempuan kelahiran Jakarta, 15 Juli 1980 itu sambil memberikan kecupan.
Lebih dari sebulan Jupe menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Ia pun ingin pulang karena biaya yang cukup besar. Hal itu diungkapkan salah seorang sahabatnya, Ruben Onsu.
"Jupe itu enggak mau menyusahkan orang lain. Dia kemarin mau pulang karena terbentur biaya," ungkap Ruben, saat ditemui di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Selasa (14/3/2017).
Ruben menjelaskan, biaya yang harus ditanggung Jupe sangat besar. Hal itu yang membuat Ruben bersama sejumlah sahabatnya berencana untuk melakukan penggalangan dana untuk Jupe.
"Biayanya mahal sekali, makanya saya dan Eko Patrio mau adain charity," tegas Ruben.
Sejauh ini sudah puluhan artis menjenguk Julia Perez. Mereka ikut memberikan dukungan dan mendoakan pelantun Belah Duren itu agar semangat. Kehadiran para artis ikut menjadi pemacu Jupe agar tetap semangat untuk sembuh, termasuk dukungan dari Ruben Onsu.
Doa dan dukungan untuk Julia Perez juga datang dari kalangan selebriti Indonesia. Salah satunya adalah dari pasangan suami istri Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo. Mereka juga tampak menjenguk Jupe yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Jupe tak mau terus menerus diberitakan sakitnya. Padahal kalau Jupe mau, tingga mengirim pesan, rekan media saya pastikan langsung mau memberitakannya. Tapi itulah Jupe, perempuan kuat yang tak mau menjual iba.
Iseng seharian kemarin saya membuka-buka instagram Julia Perez karena kangen. Air mata saya sulit saya tahan melihat banyaknya endorse di instagramnya. Bahkan dalan fase terberatnya, Jupe masih berjuang mencari nafkah, tak mau menyerah.
Saya lalu berfikir, dalam sakitnya pun Jupe masih memberi inspirasi. Dalam sakitnya, saya masih belajar kuat darinya. Jujur, saya malu kalau mau mengeluh tentang beban hidup setelah melihat kekuatan Julia Perez. "Mpok Jupe, I love you. Sembuh ya Mpok. Kuat dan sehat. Dengan doa aku ingin memelukmu."