Fimela.com, Jakarta Orang ketiga dalam hubungan itu seperti benalu. Tidak menguntungkan dan malah merugikan hubungan itu sendiri. Namun dari sudut pandang si orang ketiga, mungkin ia hanya tak sengaja menjatuhkan hatinya kepada orang yang sudah memiliki pasangan dan memilih untuk memperjuangkan cintanya. Tapi, apakah merebut cinta itu dari orang lain termasuk 'memperjuangkan'?
Mungkin mudah bagimu untuk menemukan pembenaran atas usaha merebut dia dari pasangannya, tapi tidak bagi pasangannya itu. Kamu tidak akan pernah tahu seberapa besar kekacauan yang kamu timbulkan dalam hidupnya karena keegoisanmu yang mengaku memperjuangkan cinta--dengan merenggut milik orang lain. Pertanyakan pada dirimu sendiri, benarkah itu cinta?
Semua yang dia janjikan padamu saat ini, pernah juga dia tawarkan kepada pasangannya dulu. Kalau dia rela meninggalkan pasangannya untukmu, kelak mungkin dia meninggalkanmu untuk orang lain lagi. Seperti itukah cinta?
Bahagia itu bisa diciptakan sendiri, kamu tidak perlu merebut satu yang sudah di dalam genggaman orang. Mungkin saja banyak yang telah dia korbankan untuk itu, bagaimana bisa kamu sampai hati untuk mengakuinya seakan itu adalah hakmu?
Orang-orang akan memandang kamu sebagai perebut pasangan orang, cap "orang ketiga" itu akan menempel di dahimu ke manapun kamu pergi. Cinta tidak perlu membuatmu merendahkan harga dirimu sejauh itu.
Menjadi benalu di hubungan orang lain, apalagi sampai berhasil merebutnya, akan menjadi boomerang yang berbalik menyerang dirimu. Jangan biarkan dirimu terjebak di posisi itu. Jika ingin memiliki sebuah hubungan yang baik, mulailah dengan cara yang baik.