Viral, Sebagian Besar Berita Penculikan Anak Hoax

Asnida Riani diperbarui 23 Mar 2017, 10:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Berita penculikan anak yang viral, baik di media sosial atau pesan pribadi, sebagaian besar dikatakan hoax. "Ada beberapa yang memang benar kasusnya, tapi tidak semua yang benar kemudian layak diviralkan. Tetapi lebih banyak yang hoax," kata Ketua KPAI Asrorun Ni'am Sholeh kepada Liputan6.com, Rabu (22/3).

Mengingat banyaknya kabar penculikan anak yang tak benar, KPAI menyarankan agar masyarakat tidak sembarangan menyebarkan berita dan menciptakan keresahan. Namun bila memang benar terjadi penculikan, Asrorun meminta untuk segera melapor pada pihak berwajib.

Di samping itu, KPAI pun mengimbau kepada orangtua agar jangan lengah dalam memberi pengawasan terhadap anak, terutama di ruang publik. "Jangan meninggalkan anak dalam kondisi sendirian sementara ia butuh pengawasan," tuturnya,

Pasalnya, menurut Asrorun, pengasuhan dan pengawasan orangtua yang memadai sanggup meminimalisir risiko anak menjadi korban penculikan. Dengan demikian, deraan kabar hoax terkait penculikan si buah hati pun diharapkan akan ikut mereda.

Seperti diketahui, berita penculikan anak yang marak menyebar membuat banyak orangtua ketar ketir. Masih di topik yang sama, sejumlah orang tak bersalah pun sempat jadi korban kegelisahan, gelandangan pengidap gangguan jiwa yang hampir tewas dipukuli warga Desa Tegalrejo, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, misalnya.

What's On Fimela