Fimela.com, Jakarta Motivasi punya peranan kunci dalam berbagai prestasi. Dengan motivasi, orang memiliki semangat membara untuk bisa mengatasi berbagai rintangan sesulit apapun bahkan mustahil sekalipun. Hanya saja, motivasi bisa dibaratkan seperti iman, kadang menguat, kadang menurun.
Nah, disaat sedang menurun inilah yang tentu akan menjadi persoalan, produktivitas pasti melemah. Sedangkan perusahaan tempat bekerja belum tentu mau tahu alasan produktivitas yang melemah.
Disaat itu, ada berbagai cara untuk meningkatkan kembali produktivitas, salah satunya dengan memotivasi diri sendiri dengan mengingat kembali tujuan yang menjadi motif bekerja.
Motif berasal dari bahasa latin movene yang berarti bergerak atau to move (Branch: 1964). Sedangkan menurut Alex Sobur dalam buku Psikologi Umum (2009:267) motif merupakan dorongan, hasrat, keinginan, dan tenaga penggerak lainnya yang berasal dari dalam dirinya. Karena itulah motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat sesuatu atau driving force.
Merunut berbagai sumber, puluhan juta karyawan bekerja dengan beragam motif. Setidaknya ada lima yang menjadi motif umum seseorang bekerja.
Untuk mendapatkan gaji bulanan
Penghasilan bulanan adalah motif utama seseorang bekerja Karena dengan gaji bulanan dapat memenuhi kebutuhan hidup sendiri maupun keluarga.
Untuk mencapai sasaran karier
Motif kedua adalah mencapai sasaran karier. Tentu secara otomatis karier menanjak uang bulanan yang dihasilkan pun meningkat.
Berkarya
Selain mendapatkan gaji dan mencapai sasaran karier, motif kerja karyawan adalah berkarya. Mereka yang memiliki motif ini biasanya tak terlalu peduli dengan gaji. Sebab mereka lebih senang jika karyanya diakui dan dihargai.
Mencari pengalaman
Mereka biasanya memiliki tujuan untuk untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.
Beribadah
Motif ini dimiliki oleh mereka yang tingkat spiritualitasnya tinggi. Bagi mereka, bekerja adalah ibadah karena ingin menafkahi keluarga dan memberikan manfaat bagi orang lain. Selain itu, mereka sangat memperhatikan keberkahan uang yang mereka terima sehingga tidak mau memakan gaji buta atau uang yang tidak halal.