Fimela.com, Jakarta Putus hubungan asmara itu sebuah situasi yang sulit, baik bagi yang diputuskan ataupun yang memutuskan. Tapi, dengan 'strategi' yang tepat putus cinta dapat sedikit lebih ringan dibanding biasanya. Kamu juga harus tahu hal-hal apa yang akan memperburuk momen putus cinta itu, yakni:
1. Jangan berbohong tentang alasanmu mengakhirinya. Kalau kamu berpikir kamu bisa melindungi dia dari luka akibat putus cinta, kamu salah besar. Kejujuranmu akan alasan putus itu akan mempermudah dia untuk move on nantinya, atau malah kesempatan untuk memperbaikinya bersama jika ingin. Bila itu di luar kendalinya, dia akan bisa lebih berdamai dengan situasi ketimbang memikirkan bagaimana ia bisa memperbaiki keadaan.
2. Jangan menunggu terlalu lama. Cobalah untuk mengerti, sebagian luka memang tidak bisa dihindari, tapi kamu bisa menghindari luka dari sana hidup lebih lama, alias kamu bisa mempersingkatnya. Makanya, jangan bertele-tele kalau emang kamu sudah berpikir untuk putus.
3. Jangan lakukan saat kalian bertengkar. Ini harus dihindari, sebab terkadang masalah tidak terlalu buruk setelah emosi mereda. Setelah pertengkaran itu selesai, kamu akan menyadari bahwa kamu masih menyukainya, hanya saja kamu tidak menyukai apa yang dia lakukan atau bicarakan.
4. Jangan menggantungkan statusnya. Kalau mau putus, bilang putus. Jangan bilang kamu hanya ingin break kalau kamu tidak tahu kapan 'break' itu akan berakhir.
5. Jangan drama dengan langsung memutuskan segala bentuk komunikasi. Percayalah, tidak ada untungnya. Menurut penelitian, stalking si mantan setelah putus akan menghalangi proses 'penyembuhan' pascaputus, begitu juga kalau kamu memblokir semua jembatan komunikasi di antara kalian.
6. Jangan langsung balikan. Kebanyakan pasangan yang balikan setelah putus, tidak akan merasa sebahagia hubungannya yang pertama. Putus cinta itu menyakitkan, kalau kamu balikan tanpa memastikan masalahnya sudah terselesaikan, jangan heran kalau kamu merasakan itu berulang-ulang.