Fimela.com, Jakarta Situasi masyarakat yang tampak miskin toleransi, terlebih saat gelaran Pilkada serentak berlangsung faktanya turut menjadi perhatian aktor sekaligus presenter, Ibnu Jamil. Menurutnya, perselisihan yang kerap terjadi di masyarakat salah satunya disebabkan oleh kurangnya jiwa toleransi antar masyarakat.
"Kayaknya di Indonesia akhir-akhir ini lagi miskin banget toleransi. Keberagaman atau perbedaan pendapat, perbedaan sudut pandang, itu sumbunya pendek dan nggak cuma di sosmed, tapi di keseharian juga kita temuin yang kayak gitu," ucap Ibnu Jamil saat ditemui di kawasan Melawai, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Sadar akan kurangnya toleransi belakangan ini, Ibnu Jamil lantas mengajak sebagian masyarakat untuk menyaksikan film terbarunya yang berjudul Bid'ah Cinta. Pasalnya, Bid'ah Cinta juga merefleksikan perbedaan dalam lingkup yang lebih kecil dan bisa dicairkan oleh cinta.
"Nah di Bid'ah Cinta ini memotret sebagian kecil hal tadi, perbedaan sudut pandang. Kalo di film ini agamanya sama, tapi cara beribadahnya beda-beda. Karena di Indonesia kita banyak beragam mashab atau aliran, lebih ke paham. Di sini digambarin perbedaan itu disatukan dengan cinta jadi lebih ke masalah toleransi, saling menghormati dalam beribadah," jelas Ibnu Jamil.
Terhadap film yang baru dirilis pada 16 Maret 2017 tersebut, Ibnu pun tak khawatir filmnya mendapat tanggapan negatif lantaran mengumbar perbedaan dalam beragama. Malah, Ibnu menilai Bid'ah Cinta merupakan salah satu solusi untuk mengatasi intoleransi dalam menghadapi perbedaan.
"Memang isunya lagi hangat banget masalah perbedaan, tpi kita menggambarkannya adil, jadi konklusinya balik lagi ke toleransi. Yaa sama aja perbedaan itu bukan sesuatu yang harus ditentang, jadi saling menghormati, itulah toleransi. Perbedaan itu kalo kita lawan nggak ada habisnya," pungkas Ibnu Jamil.