Fimela.com, Jakarta Musibah tidak diketahui kapan datangnya. Pun ketika yang dialami para korban lift yang jatuh dari lantai 7 di Blok M Square, Jakarta, Jumat 17 Maret 2017. Petugas Kepolisian Sektor Metro Kebayoran Baru menyatakan 25 orang terluka akibat jatuhnya lift. Mereka langsung dilarikan ke RS Pusat Pertamina (RSPP ) untuk mendapat perawatan.
Meski tidak ada korban jiwa, di antara korban luka diketahui mengalami cidera serius seperti patah tulang dan leher.
Memang tidak ada yang ingin mengalami musibah. Namun, ketika dihadapkan dalam sebuah keadaan seperti lift jatuh, kita bisa mengurangi risiko dari musibah lift jatuh yang berdampak pada cedera fatal bahkan kematian.
Melansir laman reservasi dan Brightside, ketika berada dalam lift jatuh, yang dianjurkan adalah sebagai berikut.
Terlentang di lantai lift
Ketika mengetahui lift sedang jatuh, jangan panik. Secepat mungkin langsung terlentang di lantai lift. Dalam posisi tersebut, kekuatan hentakan dan hempasan akan menyebar merata pada seluruh area tubuh yang ikut terjatuh. Inilah salah satu cara tubuh beradaptasi dengan implikasi yang disebabkan karena lift yang terjatuh.
Duduk atau Tekuk Lutut
Jika di dalam lift terdapat banyak orang yang tidak memungkinkan untuk berbaring di lantai, posisi terbaik adalah duduk. Dalam posisi duduk beban pada tulang akan lebih berkurang dibandingkan ketika dalam posisi berdiri. Jika hanya ada sedikit ruang untuk duduk, setidaknya kamu bisa mencoba untuk menekuk lutut kamu sehingga semua orang bisa dalam posisi duduk di dalam lantai lift yang sedang terjatuh.
Jadi, ketika berada dalam lift yang sedang jatuh, kamu harus cepat mengambil posisi seperti di atas. Jangan terlalu banyak berpikir panjang karena prosesnya sangat cepat. Dan yang perlu diingat juga adalah jangan coba-coba melompat di dalam lift dan berdiri tegak saat lift jatuh. Sebab dengan berat kamu akan bertumpu pada kaki saat terjatuh. Hal tersebut bisa berdampak pada cedera fatal.