Film Mooncake Story Usung Semangat Berbeda untuk Berbagi

Puput Puji Lestari diperbarui 19 Mar 2017, 11:42 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap film mengusung pesannya sendiri. Demikian halnya dengan film Mooncake Story. Film besutan Garin Nugroho, sutradara terkemuka di Indonesia ini memberikan banyak pesan tersirat dan tersurat via cerita dan bahasa gambarnya.

Karena di film terkininya itu, Garin tidak melulu berpuisi via bahasa gambarnya, tapi sudah berprosa via bahasa ceritanya. Sehingga pesan sosial yang hendak disampaikannya, yaitu semangat Berbeda Untuk Berbagi. Pesan sangat terbaca dari film yang dilakoni oleh Bunga Citra Lestari (BCL), Morgan Oey, Deddy Sutomo, Melati Zein, Jaja Miharja, Dominique Diyose, Richard Oh dan beberapa nama lainnya itu.

Film yang akan menjumpai masyarakat mulai tanggal 23 Maret 2017 dan dipersembahkan oleh Tahir Foundation, serta diproduksi oleh Multi Vision Plus (MVP) ini, bukan hanya akan memberikan penontonnya tontonan yang bermutu.

Garin Nugroho menyebut film bertema sosial ini tak cuma memberi tontonan tapi juga tuntunan. Karena film yang secara garis besar bernarasi tentang benturan secara halus, dua nasib dari dua tokoh utamanya, yang berasal dari dua status sosial yang berbeda, sebelum akhirnya masing-masing menemukan kedirian mereka, akan banyak memberikan nilai-nilai budi pekerja kepada penontonnya.

Nilai-nilai budi pekerti itu tentang bagaimana seharusnya hidup harus sepatunya saling berbagi, seperti pesan para Nabi. Tanpa harus melihat latar belakang sosial, agama, suku dan ras. Atau dengan kata lain, film terkini Sri Dato Prof Tahir itu, akan penuh dengan muatan pesan sosial, dan mengajak serta mendorong setiap orang yang menontonnya, untuk gemar berbagi, walaupun memiliki latar belakang yang sangat berbeda sekalipun.

Karena, hanya dengan berbagi, demikian diyakini Garin dan Sri Dato Prof Tahir kehidupan akan berjalan dengan harmoni. Seharmoni cerita yang ditawarkan dan dihantarkan dalam film Mooncake Story. Karena di film ini juga, cinta kepada kemanusian akan menjadi menu utamanya. Yang paling utama, ceritanya disampaikan dengan cara yang paling sederhana, dan di beberapa adegan sangat komikal, tanpa harus menepikan estetika gambar.