Fimela.com, Jakarta Dian Sastrowardoyo bersyukur dipercaya untuk terlibat di film Kartini yang akan tayang pada 20 April 2017 mendatang. Pasalnya, Dian merasa banyak mendapatkan pelajaran berharga sebagai seorang aktor. Film Kartini gubahan Hanung Bramantyo mengangkat sisi lain dari pahlawan emansipasi, Kartini.
"Walaupun cape, tapi saya bersyukur banget karena saya belajar banyak banget. Saya dapat ilmu bagaimana saya belajar akting, dan juga kepercayaan diri jadi tumbuh karena saya berhasil melewati ini dengan lancar. Jadi saya baru tau kalo saya mampu," ujar Dian Sastrowardoyo.
Menurut Hanung, sudut pandang soal sosok Kartini yang diperankan Dian Sastrowardoyo dimulai dari pergolakan batin Kartini yang sejak usia 4 tahun sudah melihat bagaimana diskriminasi terjadi di lingkungannya, termasuk pada ibu kandungnya sendiri.
Dikatakan ibu dua anak tersebut, perannya sebagai Kartini menuntutnya lebih mengeksplorasi kualitas aktingnya lebih mendalam. Salah satunya, Pemeran Cinta di film Ada Apa Dengan Cinta itu dituntut untuk menyampaikan emosinya tanpa harus meledak-ledak karena tuntutannya sebagai wanita Jawa yang masih memegang teguh tradisi.
"Jaman dulu perempuan Jawa tuh tidak akan melihat mata orang yang diajak ngomong, apalagi orang itu adalah laki-laki atau orang yang lebih tua, jadi pandangannya tuh paling tinggi sedagu. Di film ini banyak banget saya disuruh men-deliver emosi dengan cara yang belum saya lakukan sebelumnya. Pengennya intensitas emosinya tinggi tapi deliver-nya tipis, jadi kaya emosi yang ketahan gitu dan itu sangat menggambarkan perempuan jawa saat itu hidup," jelas Dian Sastrowardoyo saat berbincang dengan Bintang.com di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Kamis (9/3/2017).