Spirit Entertainment, Augie Fantinus Majukan Bangsa Lewat Basket

Floria Zulvi diperbarui 13 Mar 2017, 08:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Basket mungkin hanya sekedar olahraga untuk membuang keringat bagi sebagian orang. Namun, Augie Fantinus tidak menganggap demikian. Pria kelahiran Bandung ini mengaku sangat mencintai basket. Namun, sedalam apakah rasa yang ia miliki untuk olahraga tersebut?

***

Augie Fantinus berhasil mengharumkan nama bangsa lewat olahraga yang dicintainya. Pada tahun 2015 lalu, aktor kelahiran 16 Agustus 1979 ini berhasil membuat Timnas Basket Putri meraih medali perak dalam Sea Games yang diselenggarkan di Singapura.

Tentu saja hal tersebut tidak mudah. Banyak sekali pengorbanan yang ia lakukan demi membuat performa timnas basket putri menjadi maksimal. Selaku manager, Augie harus mempersiapkan segala sesuatunya. Mulai dari jadwal latihan, memilih pelatih, hingga memikirkan logo yang cocok untuk tim tersebut.

Siapa sangka, Basket yang awalnya hanya diikuti karena ayah dari seorang teman yang merupakan pelatih basket bisa berpengaruh besar pada hidupnya? Dari mulai iseng, Augie pun mulai jatuh cinta pada basket dan mulai untuk mengoleksi segala yang berhubungan dengan olahraga itu termasuk jersey, sepatu, dan lain sebagainya.

"Awalnya gue suka sama basket pas SMP. Awalnya sepak bola, kalau suka sama basket itu SMP kelas 1, terus gue ketemu temen. Dia itu orangtuanya pelatih club. Dia ngajakin anak-anak untuk ikut club itu dan akhirnya coba-coba, main basket di sekolah juga. Ikut club di Bandung namanya Rajawali. Dari situ nggak cuma suka main aja, tapi juga mulai nonton NBA, ngoleksi jersey basket, sepatu basket, dan semuanya tentang basket, lah,".

Dari mencintai basket, Augie mendapatkan banyak tawaran untuk membawakan beragam acara bertema olahraga. Tak sampai sana, ia pun mendirikan club basket bernama Happy Baller. Happy Baller sendiri berisikan para aktor, aktris, dan pekerja seni lain yang mencintai olahraga itu dan menginginkan hidup sehat.

Augie akan menceritakan awal dirinya mencintai basket dan bagaimana olahraga itu mengubah kehidupannya. Yuk, simak rangkuman wawancara eksklusif bersama Augie Fantinus dalam rangka menyambut ulang tahun Bintang.com yang kedua seperti berikut ini.

2 dari 3 halaman

Sakit Jantung Tak Buat Augie Fantinus Berhenti Olahraga

Menyimak kisah Augie Fantinus yang harumkan nama bangsa lewat basket. (Wardrobe: @leafofficialstore, Make up and hair do: @indahapsari.mua, Fotografer: Galih W Satria/Bintang.com, Stylist: Indah Wulansari/Bintang.com, DI: Nurman Abdul Hakim/Bintang.com)​

Nama Augie Fantinus sangat erat dikaitkan dengan basket. Sempat  terkena jantung di tahun 2012 dan 2016, aktor kelahiran 6 Agustus 1979 tersebut tak pernah menyalahkan olahraga yang menjadi hidupnya itu atas penyakit yang diderita.

Ceritain dong awal suka sama basket.

Awalnya gue suka sama basket pas SMP. Awalnya sepak bola, kalau suka sama basket itu SMP kelas 1, terus gue ketemu temen. Dia itu orangtuanya pelatih club. Dia ngajakin anak-anak untuk ikut club itu dan akhirnya coba-coba, main basket di sekolah juga. Ikut club di Bandung namanya Rajawali. Dari situ nggak cuma suka main aja, tapi juga mulai nonton NBA, ngoleksi jersey basket, sepatu basket, dan semuanya tentang basket, lah.

Mulai tahu jiwanya di basket itu kapan?

Ceritanya sebenernya tiba-tiba aja. Gue suka olahraga teamwork karena di sana kita belajar untuk percaya diri dan kerjasama dengan orang lain. Kayak pada awalnya gue suka sepak bola, itu karena itu olahraga yang kerjasama dengan orang lain. Nggak bisa kita nentuin sendiri.

Pentingnya olahraga buat Augie?

Itu penting banget. Orang ngeliatnya gue itu olahraga banget. Orang-orang juga liatnya gue itu di antara dua, basket banget atau badan gue yang bulet banget gitu hahaha.. tapi ya karena gue dari kecil udah sepak bola dan basket, karena itu sampai sekarang gue jalanin terus tuh. Gue sampai sekarang nggak pernah ninggalin itu. Olahraga bukan tempat cari prestasi tapi untuk mendapatkan kesehatan.

2012 kena serangan jantung, ceritanya gimana?

Tahun 2012, yes, gue kena serangan jantung dan 2016 juga. Dua kali gue kena serangan jantung. Tapi yang mau gue cerita di sini adalah bahwa jangan salahkan olahraga, jangan salahkan basket, jangan salahkan olahraga lain. Karena sebenernya gue kena serangan jantung karena punya genetik darah kental. Darah kental itu yang buat ada pembekuan di jantung jadi ada serangan jantung.

Sempat disindir nggak?

Selalu dari teman-teman media tanyakan atau siapa aja "Gi, gila ya, lo olahraga bisa seminggu dua kali tiga kali kena serangan jantung. Mendingan gue yang nggak pernah olahraga, gue nggak pernah serangan jantung," oke gue cuma ketawa aja. Tapi kalau buat gue olahraga tetap bikin sehat. Jangan salahin olahraganya.

Sempet kapok nggak?

Nggak pernah kapok sama basket. Emang pas 2012 pas kena serangan jantung itu gue divonis untuk nggak kena olahraga yang berbenturan. Dan olahraga yang berbenturan itu yang gue suka. Basket, sepak bola. Katanya berenang aja. Aduh menurut gue aneh banget. Biasanya basket terus berenang. Tapi akhirnya gue bandel. Gue jalanin tetap basket sepakbola tapi tetap hati-hati. Tapi kan guenya hati-hati, tapi lawan kita kan nggak.

Setelah itu, mengurangi olahragakah?

Sejak 2012 berkurang. Dulu gue basket bisa empat sampai lima kali dalam seminggu. Itu pun itu lagi syuting striping ada waktu kosong gue bisa basket. Tapi sekarang gue seminggu dua kali, tiga kali udah kecapekan.

Ada tempat khusus untuk main basket?

Gue tergabung dalam sebuah komunitas basket namanya Happy Ballers. Happy Ballers ini isinya teman-teman artis semua yang suka basket. Jadi kita punya tempat latihan tiap Jumat di Senayan STC. Itu sih yang rutin. Atau paling satu atau dua hari lagi rutin bareng sama temen-temen yang di Bandung.

Ada tim favorit nggak di Happy Ballers?

Ya teman-teman yang berawal merintis tim ini, ada Mario Lawalata, Udjo Project Pop, Yossi, ada Yogi Finanda. Sekarang udah makin banyak. Terus sekarang yang muda-muda udah pada ikut nih. Ini komunitas udah jalan 6 tahun.

3 dari 3 halaman

Augie Fantinus Harumkan Nama Bangsa Lewat Basket

Menyimak kisah Augie Fantinus yang harumkan nama bangsa lewat basket. (Wardrobe: @leafofficialstore, Make up and hair do: @indahapsari.mua, Fotografer: Galih W Satria/Bintang.com, Stylist: Indah Wulansari/Bintang.com, DI: Nurman Abdul Hakim/Bintang.com)​

Augie Fantinus merasa bangga bahwa dirinya bisa menyabet medali perak di ajang Sea Games 2015. Meski sudah berlalu hampir dua tahun, dirinya masih mengaku sangat bangga untuk menceritakan keberhasilannya tersebut.

Peran basket dalam karier Augie gimana?

Jujur untuk karier sangat membantu. Walau orang identikin gue dengan basket. Makanya sejak tahun 2006, gue nggak pernah berhenti bawain acara basket. Baik itu NBA, Liga Basket Indonesia, ada NBL atau IBL sampai Liga SMA pun pernah gue bawain. Termasuk nge-MC juga acara basket.

Hasil yang paling membanggakan dari basket?

Pada tahun 2015, mungkin udah pada tahu kalau gue bawa timnas basket putri membawa medali perak di Sea Games. Waktu itu setelah 18 tahun nggak pernah dapat mendali, akhirnya gue pegang bersama tim akhirnya kita dapet medali perak. Bahkan prestasi terbaik Indonesia untuk timnas putri ini perak juga tahun 1991. Jadi kita menyamakan dengan prestasi sebelumnya. Gue sekarang lagi mempersiapkan buku yang menceritakan perjuangan gue kemarin megang timnas basket putri.

Berapa lama proses persiapan timnas basket putri?

Dari 2014 bulan Agustus. Jadi total 9 bulan sampai Sea Games. Karena manager itu yang mengonsep, mengatur semua, menyiapkan perlengkapan dari mulai pelatih sampai pemain dan lain-lain. Kalau manager basket beda dengan di sepakbola, kalau gue bener-bener memanage. Kalau bola kan manager meragkap pelatih. Gue nggak. Ge mengatur tim ini mau dibawa kemana, mau seperti apa, gue mikirin logo, marchendise, sampai secara mentally gue nemenin mereka.

Masih excited nggak sampai sekarang?

Itu satu hal gue nggak pernah lupain dan nggak pernah nggak gue ceritain ke siapapun. Gue sampai sekarang pun masih bangga banget. Gue seorang Augie Fantinus, bukan atlet basket cuma suka basket, cinta basket, tiba-tiba gue punya medali Sea Games. Atlet basket aja belum tentu punya medali perak. Gue punya lho!

Bagi waktunya gimana waktu itu?

Akhirnya ngomong sama istri dulu karena sudah berkeluarga. Waktu mengambil keputusan jadi manager Timnas, waktu itu ya pas Sea Games 2015, itu juga banyak diskusi sih. Tapi ngaturnya so far sih oke. Untuk siaran dulu gue bilang kalau gue punya tugas negara, waktu itu gue pernah dapet izin siaran yang lumayan lama, 12 hari. Biasanya kan untuk siaran radio nggak boleh seenaknya kita izin. So far ngatur waktunya gini, mana yang jadi prioritas kita, mana yang jadi komitmen kita.

Pas ada tawaran pekerjaan yang masuk gimana?

Waktu gue jadi timnas basket putri beberapa acara tv yang akhirnya harus gue skip. Mau itu ditolak atau dipending dan akhirnya nggak jadi. Tapi buat gue ya nggak bisa kita mau rakus, semuanya kita mau ambil. Bahkan gue sempet dapet tawaran acara tv, yang sampai hari ini masih tayang. Gue nggak usah sebutin namanya, tapi karena syutingnya pas banget sama gue membawa timnas ke Sea Games ke Singapore. Kan kalau dipikir dari sisi duitnya kan, ah maan, sampai sekarang, gue udah bisa beli rumah 15. Rumah Barbie sama rumah anjing hahaha.. tapi, yaudah medali perak yang gue punya bukan dalam bentuk uang, tapi itu jauh lebih berharga.

Pernah beralih ke olahraga lain?

Tahun 2015 gue pernah beralih lagi ke olahraga lama gue, yaitu skateboard. Jadi gue sempet main skateboard. Bangga sih, bahkan gue pernah juara juga main skateboard. Itu waktu gue kelas 6 SD. Kemarin pas sempet hits lagi, gue sempet main lagi.

Ada cerita lucu nggak pas balik lagi ke skateboard?

Gue syuting stripping di daerah Taman Mini, terus skateparknya juga di Taman Mini. Jadi tiap ada break gue kabur buat main skateboard. Terus pulang-pulang gue gigi gue udah patah. Krunya bilang 'Gi, continity!' terus yaudah gue jawab 'oke gue ngomongnya cepet aja biar nggak keliatan' hahaha... gitu. Jadi gue basket juga, sepakbola, skateboard, gue suka deh.

 

Resolusi karier?

Gue sih jujur bersyukur banget gue di umur gueyang 38, gue mengawali karier entertain di jakarta dari 2005 akhir, di radio 2001, seneng aja sampai sekarang masih bisa dilihat orang, masih bisa menghibur orang. Mungkin orng melihat gue udah lama nggak muncul, mungkin ada di televisi tertentu gue nggak muncul. Gue masih bersyukur gue masih bisa menghibur orang.

Augie Fantinus tak pernah menyalahkan basket atas penyakit yang ia derita. Dirinya bahkan tak kapok dalam mencoba olahraga lainnya. Tak sampai sana, Augie bahkan rela tak mengambil sebuah pekerjaan besar demi mengharumkan nama bangsa di ajang internasional. Sukses terus dalam karier, olahraga dan keluarga, Augie Fantinus!