Fimela.com, Jakarta Viral di media sosial, skip challenge dikecam banyak pihak. Bagaimana tidak, tantangan yang kebanyakan dilakukan kalangan remaja ini dikatakan bisa membuat pelakunya pingsan, mengalami kerusakan otak, hingga mengakibatkan kematian.
Selain sejumlah bahaya yang telah disebutkan, skip challenge juga dikatakan menimbulkan efek kecanduan. Wishnu Pramudito DP SpB, dari Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia mengatakan, seperti dilaporkan Liputan6.com, tren yang juga disebut passout challenge tersebut cenderung membuat pemainnya ketagihan.
"Saat terjadi penekanan dalam beberapa detik, lalu saat tekanan itu dilepaskan, nah disitu terjadi adrenaline rush yang efeknya pada tubuh menimbulkan nyaman dan tenang," jelas Wishnu kepada Liputan6.com, Jumat (10/3).
Berdasarkan keterangan Wishnu, picuan adrenalin tersebut nantinya berujung pada ketagihan. "Secara psikis, adrenaline rush itu akan memunculkan endorfin, bahkan ya permainan (skip challenge) ini juga hampir sama dengan orang-orang yang kecanduan olahraga ekstrem," sambungnya.
Meski telah dikatakan berbahaya, namun skip challenge tetap dilakukan sejumah orang, di mana kebanyakan dari mereka adalah remaja. Tantangan ini dilakukan dengan menekan bagian dada sekeras-kerasnya selama beberapa waktu untuk membuat seseorang kekurangan oksigen sehingga kehilangan kesadaran alias pingsan.