Pemeran Dian Sastrowardoyo terpilih menjadi pemeran tokoh emansipasi wanita asal Jepara, RA. Kartini. Meski ada darah dalam tubuhnya, Dian mengaku banyak yang asing dengan budaya Jawa yang diterapkan dalam film Kartini. (Instagram/ legacy.pictures)
Ibu dua anak itu juga dituntut belajar banyak hal seputar kehidupan di pendopo keraton. Begitu juga dengan bahasa Jawa yang harus dipelajari dengan penuh penghayatan. (Galih W. Satria/Bintang.com)
"Jadi memang walaupun saya orang Jawa tapi saya lahir di Jakarta, bapak ibu saya aja lahir di Jakarta, jadi saya memang memerankan Raden Ajeng Kartini," ujar Dian Sastrowardoyo saat berbincang dengan Bintang.com di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (9/3).
"Banyak mempelajari banyak hal dari nol seperti mempelajari bahasa Jawa yang baik dan benar, atau berbahasa Indonesia dengan logat Jawa," lanjut Dian. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Peraih Aktris Terbaik dalam Festival Film Indonesia tahun 2002 itu juga belajar soal sopan santun perempuan Jawa saat berbicara dengan lawan mainnya. (Galih W. Satria/Bintang.com)
"Kebiasaan jaman dulu perempuan Jawa tuh tidak akan melihat mata orang yang diajak ngomong apalagi orang itu adalah laki-laki atau orang yang lebih tua, jadi pandangannya tuh paling tinggi sedagu," lanjutnya. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Bagi Dian Sastrowardoyo, memerankan tokoh Kartini merasakan beban moral yang besar. Beruntung selama menjalani proses syuting banyak mendapat support terutama dari tim. (Galih W. Satria/Bintang.com)