Fimela.com, Jakarta Ranty Maria bisa dibilang punya totalitas ketika dihadapkan pada pekerjaan. Apalagi soal akting, Ranty yang sudah membintangi 10 judul sinetron ini tahu benar bahwa sinetron adalah kerja tim. Kegemarannya bermain basket membuatnya paham bahwa keberhasilan kerja tim tak bisa diraih sendiri.
Ranty Maria lahir di Jakarta, 26 April 1999. Dia adalah seorang aktris berkebangsaan Indonesia yang berdarah Manado-Korea. Ia mulai dikenal setelah membintangi sinetron Menanti Keajaiban Cinta produksi SinemArt bersama dua rekannya, Chelsea Olivia dan Glenn Alinskie.
Setelah itu ia juga membintangi film Heart Series dan Anakku Tidak Gila. Ia pernah berperan bersama Giovanni Yosafat Tobing, Gracia Indri, Putri Patricia, Rico Tampatty, Dwi Yan, Rudi Salam, dan Sandy Tumiwa. Namun, wajahnya baru populer ketika membintangi Manusia Harimau.
Bersama dengan Ammar Zoni, Ranty mendapat cinta dari penonton. Apalagi ketika chemistry mereka tak cuma di layar kaca, tapi terjalin di kehidupan nyata. Penonton menyukai kebersamaan mereka.
Tak heran jika mereka kembali dipertemukan di sinetron Anak Langit. Bukan perkara mudah menjalin hubungan profesional di balik hubungan asmara, jika sedang terlibat dalam satu produksi sinetron. Namun hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi Ammar Zoni dan Ranty Maria. Perlu komitmen yang kuat, agar profesionalisme itu tidak terganggu urusan pribadi.
Ranty mengaku juga banyak belajar tentang akting dari Ammar Zoni yang pernah mengikuti sekolah akting. Bahkan, sebagian waktu pacaran mereka dihabiskan untuk berdiskusi tentang peran masing-masing dalam sinetron, termasuk memberi masukan perihal dialog hingga busana yang dikenakan saat syuting.
Belajar dari basket, Ranty Maria paham sikap sportivitas dan kerjasama yang bagus menjadi kunci sukses keberhasilan kerja tim. Karena itu, meskipun sibuk Ranty selalu mencari waktu untuk bermain basket.
Lalu bagaimanakah pertemuan Ranty Maria mencuri waktu di sela kesibukannya syuting Anak Langit? Dan seberapa besar cintanya pada dunia Basket? Simak perbincangan Bintang.com selengkapnya dengan Ranty Maria di bawah ini...
Cinta Basket Sejak SMP
Penampilan Ranty Maria boleh dibilang feminim. Rambut panjang dan pemalu. Namun, ketika bermain basket semua kesan itu hilang. Bagaimana basket mempengaruhi hidup Ranty?
Bagaimana awalnya kamu suka basket?
Awalnya di sekolah ikutan ekskul basket dari SMP. Aku benar-benar ikut klub basket di sekolah sampai aku kelas 1 SMA. Aku ikut tanding juga.
Wah serius ya main basketnya?
Paling tandingnya sama sama kelas lain. Nggak niat diseriusin. Ini hobi yang saat aku lakuin itu aku bisa lupa waktu. Jadi seneng aja ngejalaninnya.
Kenapa suka basket?
Ini olahraga yang nggak cuma kejar-kejaran lari. Tapi ada tujuan bersama yang kita mau capay. Dari basket belajar sama teman lain, bersosialisasi gitu jadi suka.
Sekarang masih sering main basket?
Sekarang sudah sibuk syuting jadi nggak sempat lagi kalau sama teman-teman. Sudah jarang ketemu juga.
Nggak kangen main basket?
Sering kengen masin basket saat sibuk syuting. Paling kalau jeda syuting atau pulang cepat main basket sebentar sama adik. Atau libur ngajak teman-teman aku. Aku hubungi teman-teman untuk main basket.
Apa pentingnya olahraga untuk kamu?
Olahraga itu penting buat aku apalagi kalau lagi diet untuk syuting. Tapi nggak yang terobsesi untuk olahraga gitu. Sehari sekali harus nyempetin olahraga disela syuting, biar sehat.
Olahraganya basket terus?
Nggak harus basket. Kalau kangen banget ngumpulin teman yang suka basket. Karena basket kan harus ada lapangan, ring, jadi nggak bisa basket terus.
Belajar Solidaritas dari Basket
Belajar dari basket, Ranty Maria paham sikap sportivitas dan kerjasama yang bagus menjadi kunci sukses keberhasilan kerja tim. Karena itu, meskipun sibuk Ranty selalu mencari waktu untuk bermain basket.
Seberapa cinta sama basket?
Aku suka tapi nggak jadi harus masin terus. Aku punya bola basket sendiri. Biasanya kalau lagi pengin beli sendiri. Untuk main sama adi-adik aku. Adik aku banyak jadi enak main bareng sama mereka.
Di lokasi syuting nggak main sama pemain atau kru?
Kalau waktu lokasi mepet aku nggak main. Di lokasi syuting belum pernah main nggak ada ring, lapangan, juga bolanya.
Jadi kapan main basketnya?
Kalau libur atau pulang lebih awal jadi sempetin main. Seminggu dua kali. Kalau lagi sering-seringnya seharian main sama adik aku.
Kenapa sebenarnya kamu suka basket?
Sebenarnya aku nggak suka basket karena sportivitas. Aku selalu diingetin olahraga itu penting tapi nggak maniak. Aku suka basket yang berdampak pada solidaritas. Basket kan nggak bisa sendirian, kita mesti kompak berlima.
Untuk mencapai nilai kita harus kerjasama, ada yang bawa bola, ada yang menghadang, ada yang siap menerima operan. Kemenangan itu bukan kemenangan satu orang, tapi kerja bareng. Dalam kehidupan belajar solidaritas nggak mau menang sendiri.
Ini cocok dong sama kerja syuting sinetron?
Ya memang di sinetron nggak cuma kita yang bagus tapi harus bareng-bareng.
Pelajaran apa yang cocok dari basket untuk syuting sinetron?
Yang peting disiplin waktu. Misalnya kalau telat harus ngabarin jadi tim lain nggak nungguin untuk nothing. Walau kadang kita nggak mood syuting, harus tetap profesional.
Sebenarnya kenapa kamu suka syuting?
Orang kenal aku pendiam. Kalau syuting aku bisa ngeluarin yang nggak bisa aku keluarin. Kalau sendirian biasa aku pemalu, tapi kalau dikasih satu kamera aku bisa ngelakuin apa aja.
Basket menjadi satu bagian tak terpisahkan dari kehidupan Ranty Maria. Bahkan saat syuting, basket telah menginspirasi profesionalitas Ranty. Selain sehat, Ranty juga mendapat semangat dari basket.