Fimela.com, Jakarta Bukan hanya sekadar mengapresiasi insan film, kehadiran IBOMA 2017 juga untuk selebrasi film-film nasional yang kini mulai diminati masyarakat. Hanya saja, minimnya layar bioskop masih menjadi dilema bagi industri film saat ini.
Karenanya, para juri IBOMA menunggu realisasi janji presiden Jokowi, untuk membangun gedung-gedung bioskop. Terutama di daerah second round yang masih sulit menikmati film karya anak bangsa.
"Intinya Indonesia kurang layar, khususnya di daerah second round. Karena tidak dipungkiri status yang belum merata," kata Donny Damara, salah satu juri IBOMA 2017, di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (8/3/2017).
Yan Widjaya, juri lainnya menuturkan, hingga kini baru ada 1200 layar yang tersebar di Indonesia. Jumlah itu harus menampung 250 juta penduduk Indonesia untuk menikmati film di bioskop.
"Sampai kini baru ada 1200 layar. Itu yang kurangnya. Karena idealnya pak Jokowi sempat berjanji akan membuat 5000 layar sampai akhir jabatannya. Kita tunggu saja," kata Yan Widjaya.
Kehadiran IBOMA 2017 sendiri bertujuan untuk perayaan industri perfilman Indonesia. Terutama ramai-ramai menonton film Indonesia di bioskop. "Kalau mau memajukan perfilman, tontonlah film Indonesia ramai-ramai di bioskop," tukas Avesina Soebli.