Fimela.com, Jakarta 8 Maret merupakan hari bersejarah bagi kaum perempuan. Setiap tanggal 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day. International Women’s Day berakar dari sosialisme di Rusia dan kini dirayakan secara global di banyak negara.
Hari Perempuan Internasional sendiri untuk memperingati perjuangan perempuan dalam memperoleh hak-haknya di masyarakat. Dan, hingga saat ini telah banyak para perempuan telah membuktikan diri bahwa mereka sama baiknya dengan kaum laki-laki dalam berbagai bidang.
Berikut 4 perempuan Indonesia yang memiiiki prestasi membanggakan di kancah internasional.
Sri Muyani: Nama lengkapnya adalah Dr. Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D. Lahir di Bandar Lampung, Lampung, 26 Agustus 1962. Ia adalah wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Jabatan ini diembannya mulai 1 Juni 2010 hingga dia dipanggil kembali oleh Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro, 27 Juli 2016.
Sebelumnya, dia menjabat Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu. Sebelum menjadi menteri keuangan, dia menjabat sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu.
Sri Mulyani pernah dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006. Ia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007. Tahun 2016, ia kembali masuk dalam jajaran 100 wanita paing berpengaruh di dunia versi majalah forbes. Sri Mulyani menduduki peringkat ke-37 di daftar bergengsi itu.
Susi Pudjiastuti: Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang lahir di Pangandaran, 15 Januari 1965, ini memiliki segudang prestasi yang membanggakan. Sebelum diangkat menjadi Menteri, Susi dikenal sebagai pengusaha sukses.
Wanita nyentrik ini seringkali menjadi sorotan media karena sikapnya yang tegas dalam membuat kebijakan. Pada 2017, Susi Pudjiastuti meraih penghargaan tingkat internasional, yaitu "2017 Excellence in National Stewardship" dari Peter Benchley Ocean Awards. Menteri Susi diganjar penghargaan tersebut karena dinilai mampu mengurus kelautan Indonesia dengan baik.
Selain itu, pada tahun 2016, Organisasi pelestarian lingkungan World Wide Fund for Nature (WWF) Internasional menganugerahkan 'Leaders for a Living Planet Awards' kepada Menteri Susi Pudjiastuti.
Penghargaan prestisius tersebut diberikan WWF Internasional berkat komitmen dan konsistensi Susi, dalam menjaga kedaulatan dan keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia, melalui kebijakan pemberantasan praktek perikanan yang tidak sah, tidak diatur dan tidak dilaporkan atau Illegal, Unregulated and Unreported Fishing (IUUF).
Tak hanya itu, Susi juga dinilai sangat peduli terhadap konservasi keanekaragaman hayati laut. Dalam waktu kurang dari 2 tahun, ia sudah menetapkan kurang lebih 1 juta hektar Marine Protected Areas (MPA) yang merupakan kawasan perlindungan keanekaragaman hayati laut.
Butet Manurung: Dia merupakan seorang wanita yang dianggap pahlawan bangsa karena kegigihannya memperjuangkan pendidikan bagi masyarakat di pedalaman. Beberapa aksinya adalah dengan mendirikan sekolah gratis bernama 'Sokola Rimba' di tahun 2003 lalu untuk masyarakat terasing. Tak hanya di satu tempat, wanita yang memiliki nama asli Saur marlina Manurung ini juga mengembangkan Sokola Rimba di berbagai tempat terpencil di tanah air. Dia bahkan mendedikasikan kehidupannya untuk mereka dengan rela ikut tinggal di rimba. Kegiatannya umum, mengajarkan orang membaca, menulis, berhitung, dan lain sebagainya. Kepeduliannya pada masyarakat tertinggal begitu tinggi. Hingga pada tahun 2004 lalu, Butet menerima penghargaan sebagai salah satu Pahlawan Asia dari TIME.
Lilyana Natsir: Wanita kelahiran Manado, 9 September 1985 ini adalah seorang pemain bulutangkis profesional yang berprestasi hingga di kancah internasional. Lilyana Natsir dikenal sebagai pemain ganda campuran yang pernah dipasangkan dengan Nova Widianto, Marikis Kido, dan Tantowi Ahmad. Dia pun juga pernah turun sebagai ganda putri bersama Vita Marissa dan Eny Erlangga.
Prestasi gemilang Lilyana Natsir adalah ketika berhasil membawa pulang gelar juara All England setelah puasa gelar selama 33 tahun. Bersama Tantowi Ahmad, Lilyana juga berhasil merebut medali emas untuk Indonesia di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.