Fimela.com, Jakarta Olahraga sudah mendarah daging dalam diri Kelly Tandiono. Olahraga tak bisa dilepaskan dalam kehidupan Kelly. Banyak jenis olahraga yang dilakukan bintang film ini, mulai dari silat, bersepeda, berenang, lari, martial arts, Thai boxing, hingga yoga.
“Saya sudah mulai olahraga sejak umur tiga tahun. Saat umur tiga tahun, saya sudah diceburin ke kolam renang oleh orang tua saya,” kata perempuan kelahiran Singapura, 28 Oktober 1986 itu dalam wawancara eksklusif Spirit Entertainment dengan Bintang.com di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, baru-baru ini.
Kelly kecil sempat mengenyam pendidikan di Australia saat duduk di bangku sekolah menengah. Saat awal terjun dalam dunia model, ia sempat tampil dalam peragaan busana milik Calvin Klein di Singapura. Sebuah acara yang akan terus dikenang Kelly.
Kini, Kelly juga mengadu peruntungan dalam dunia seni peran. Sejumlah film telah dibintanginya, di antaranya Loe Gue End, Negeri Tanpa Telinga, Ayah Menyayangi Tanpa Akhir, Gangster, dan lain-lain. Bagi Kelly, olahraga sangat membantu dalam perjalanan kariernya.
"Olahraga itu sangat membantu saya saat syuting film. Karena kebetulan saya punya dasar martial arts, sport. Jadi, saat syuting sangat membantu dalam pekerjaan saya yang lain juga. Dalam film action, itu sangat capek. Karena di-take lagi, di-take lagi. Jadi, stamina harus kuat," ucap Kelly.
Berikut petikan wawancara dengan Kelly Tandiono. Wawancara berlangsung santai, beberapa kali Kelly tertawa. Ia sangat menikmati dengan aktivitas yang sedang dilakoninya.
What's On Fimela
powered by
Kecanduan Triathlon
Kapan Anda mulai aktif berolahraga?
Saya mulai olahraga sejak umur tiga tahun. Saat umur tiga tahun, saya sudah diceburin ke kolam renang oleh orang tua saya. Saya juga sering ikut kompetisi. Lari juga. Saya dulu itu sprinter. Saya juga suka basket. Jadi, sehari-hari aku sejak kecil memang sudah olahraga terus, sih.
Apa jenis olahraga yang biasa Anda lakukan?
Saya suka silat. Saya juga triathlon. Aktivitas saya sehari-hari, Senin dan Jumat saya latihan silat Merpati Putih. Selasa dan Kamis, saya olahraga bersepeda. Kadang malam, saya juga berenang. In between, untuk merelaksasikan otot saya, saya juga melakukan yoga di daerah Kuningan (Jakarta Selatan).
Apa alasan Anda memilih silat?
Silat itu bukan hanya beladiri, tapi juga melatih pernapasan dan mengetahui badan sendiri. Ada penyembuhan dan bagaimana kita bisa lebih fokus, dan pernapasan kita pun akan lebih baik. Jadi, itu berguna sekali. Saya sudah dua tahun berlatih silat Merpati Putih. Saya sudah bisa mematahkan besi (Kelly tertawa).Tapi kalau martial arts, itu aku lakukan sejak kecil. Sementara kalau Thai boxing itu sudah 10 tahun.
Saat ini, apa jenis olahraga yang Anda prioritaskan?
Sekarang ini saya giat olahraga silat, berenang, bersepeda, dan lari, triathlon. Saya lagi mempersiapkan Sungai Liat Triathlon yang berlangsung pada April 2017. Jadi, setiap hari aku latihan. Tapi saya selang-seling, enggak sepeda aja, atau lari aja. Itu bagus, karena semua otot akan dipakai.
Bisa cerita tentang triathlon yang akan Anda ikuti?
Saya akan mengikuti kompetisi pada April 2017 di Sungai Liat, Sungai Liat Triatlon. Saya akan ikut sprint dengan jarak lima kilometer, berenang dengan jarak 400 meter, dan bersepeda sekitar 20 kilometer.
Karena sprint, maka latihannya harus padat, benar-benar teliti, dan disiplin. Latihannya diselang-seling, sepeda dan lari, kemudian malamnya renang. Besoknya bisa lari aja atau berenang aja. Untuk kompetisi, maka itu harus dilakukan dalam satu paket.
Apa yang paling menarik saat Anda melakukan olahraga?
Kalau olahraga itu, yang paling aku rasakan itu, adrenalinnya. Enak aja, berkeringat, pikiran juga jadi lebih fokus. Saat bekerja pun badan jadi tambah segar. Olahraga itu membuat badan jadi senang aja (Kelly tertawa). Gembira, dan mood-nya juga, pikiran tambah positif.
Olahraga Membantu Karier
Omong-omong sejak kapan Anda ikut triathlon?
Triathlon sejak dua tahun lebih. Saya awalnya enggak tahu. Setelah masuk komunitas, triathlon buddies, saya baru tahu mereka sering ikut kompetisi. Saya ikut triathlon dan akhirnya kecanduan karena training dan komunitasnya sendiri itu menyenangkan sekali.
Apakah Anda sempat mengikuti kompetisi triathlon dan di mana saja?
Di Pariaman, Bali. Saya juga sempat ikut triatlon di Sungai Liat pada tahun lalu. Saya melakukan olahraga yang bisa dikombinasikan dengan tiga olahraga yang saya cintai juga. Sejak kecil saya suka lari, bersepeda, dan renang juga. Jadi, pas ada triatlon, saya senang banget.
Bagaimana Anda mengatur jadwal olahraga dengan syuting?
Saya kalau mau olahraga, jam 4.30 saya sudah bangun. Jam lima pagi sudah jalan dari rumah. Saya punya komunitas, triathlon buddies. Saya biasa berolahraga bersama mereka. Saya jam tujuh pagi udah selesai olahraganya. Jadi, setiap hari saya bisa olahraga dan bisa membagi waktu. Kalau pun saya mau olahraga malam, saya biasanya setelah pulang kerja. Jadi, kalau ada yang bilang orang enggak ada waktu untuk olahraga, itu bohong banget. Jika kamu sungguh-sungguh untuk melakukan sesuatu, pasti kamu bisa. (Kelly tertawa).
Bagaimana manfaat olahraga dengan syuting yang selama ini Anda lakukan?
Olahraga itu membantu sekali dalam syuting saya dalam film. Karena kebetulan saya punya basic martial arts, sport. Jadi saat syuting sangat membantu. Dalam film action, itu sangat capek. Karena di-take lagi-di-take lagi, jadi stamina harus kuat. Artinya, olahraga sangat membantu dalam pekerjaan juga.
Manfaat dari olahraga yang kamu lakukan?
Pikiran jadi lebih fokus. Badan tambah enak. Kalo orang stres, jadi enggak stres. Tidur pun enak, badan pun tambah fit. Lebih fokus dalam melakukan pekerjaan.
Punya goal dengan olahraga?
Saya juga dalam melakukan sesuatu harus punya goal. Paling enggak, saya harus dapat podium. Saat di Bali Triathlon, saya dapat podium, begitu juga saat di Pariaman. Jadi, harus ada target. Saya senang sekali baru ikut triathlon, terus dapat podium. Senang sekali dapat oleh-oleh dari sana. Dari sekian banyak peserta kemudian dapat podium, top of the three. Itu suatu yang sangat membanggakan. Apalagi, kita sudah latihan begitu banyak dan keras, meluangkan waktu begitu banyak, untuk mendapat goal itu, dan goal itu tercapai, saya senang banget.