Fimela.com, Jakarta Kasus friendzone banyak terjadi di kota-kota besar. Pola konfliknya sama; dua orang bersama seperti sedang jatuh cinta, namun ketika salah satu pihak mengutarakan perasaannya, pihak lain mengeluarkan jurus "tapi kan kita teman.." sebagai alasan untuk menolak. Padahal dia juga menikmati, cuma nggak mau terikat aja.
Terjerat friendzone memiliki suka duka tersendiri. Kadarnya lebih dominan mana, tergantung pada seberapa tinggi harapanmu akan hubungan tersebut. Di level pertama kamu mungkin banyak kecewa dan bersedih karena cintamu tak terbalas, tapi proses setelahnya akan membawa suka duka tersendiri.
Suka saat terjebak friendzone
Sebenarnya, terjebak friendzone dengan PDKT dua arah sama gebetan itu beda-beda tipis kalau "teman" kamu itu sangat tampak menikmati apapun yang ada di antara kalian. Kamu akan tetap punya teman berbagi cerita, teman bercanda, teman main yang bisa diandalkan, juga bisa selalu ada di sampingnya. Hanya mungkin hilal kenaikan status kalian belum tampak dan nggak tampak dalam waktu dekat saja.
Duka saat terjebak friendzone
Sayangnya, saat terjebak friendzone kamu harus kuat-kuatin hati kalau tiba saatnya dia bercerita tentang gebetannya. Sabar aja dengar dia membicarakan wanita lain dengan mata berbinar sambil menjerit dalam hati, "that should be me!"
Terjebak friendzone akan mengajarkan kamu bagaimana caranya mencintai dengan tulus. Di sisi lain, membiarkan dirimu terjebak dalam friendzone mungkin dapat menjadi terapi tersendiri untuk menetralisir perasaanmu padanya.