Fimela.com, Jakarta Jadi kamu ingin menaklukan jalur pendakian Annapurna, menjamah Kathmandu hingga ke sudut terkecil, juga menyesap romantisme di jalan-jalan kuno Hoi An? Ketika membuat daftar destinasi impian terkesan muluk bagi sejumlah orang, kegiatan tersebut nyatanya berpotensi mendatangkan manfaat bagi kesehatan mental dan fisik.
Penelitian yang dilakukan AARP Travel, seperti dimuat Lonely Planet, berfokus pada bagaimana keinginan untuk datang ke destinasi impian memengaruhi lebih dari 50 orang dan menemukan jika daftar tersebut memberi motivasi, serta secara tak langsung menciptakan harapan-harapan tertentu.
53 persen dari responden menyatakan mereka benar-benar menikmati pengalaman menyusun daftar tempat mana saja yang hendak dikunjungi, sambil mendatanginya satu per satu. Karena angan itu pula, mereka merasa ada yang harus dicapai, serta dorongan untuk merasakan berbagai pengalaman baru.
Rata-rata responden biasaya akan menulis setengah destinasi dalam negeri, sementara sisanya merupakan tempat di luar. Soal jumlah, variasinya berada di angka 12 hingga 15 destinasi. "Traveling membuat tubuh dan pikiran kita tetap aktif, dari merencanakan hingga membuat jadwal perjalanan semua memberi dampak secara fisik," ucap health advocate, Denise Austin, seperti dimuat Lonely Planet.
Di samping itu, Austin menambahkan, traveling tak hanya memberi dampak baik secara fisik, namun juga pikiran. "Perjalanan membuat kita bisa lebih menikmati tiap momen. Biasanya itu akan menimbulkan nuansa segar di pikiran," sambungnya. Jadi, sudah sejumlah mana upayamu untuk singgah di destinasi impian?