Stip dan Pensil, Film Curahan Hati Korban Bullying di Sekolah

Puput Puji Lestari diperbarui 03 Mar 2017, 04:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Fenomena bullying di sekolah masih ada dan terjadi di sekitar kita. Dari tahun ke tahun, korban bullying makin bertambah bahkan ada yang sampai berujung kematian. Lewat film Stip dan Pensil, MD Pictures membuat sebuah konten unik yang menyoroti isu bullying ini.

Film Stip dan Pensil bergenre komedi berbalut drama, film ini tentang persahabatan ini tengah mengkampanyekan Anti-Bullying dengan jargon #KangenSekolah dan #SekolahTanpaBullying. Para pemainnya antara lain Ernest Prakasa, Tatjana Saphira, Ardit Erwandha dan Indah Permatasari. Mereka ternyata juga korban bully di sekolah. 

Dalam video-video anti-bullying yang telah dirilis pada Selasa (28/2/2017) tersebut, terdapat curhatan para pemain Stip dan Pensil tentang pengalaman mereka yang pernah di-bully ketika masa sekolah.

Indah mengaku pernah mendapatkan pengalaman buruk tersebut ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. "Baru masuk hari pertama, udah di-bully kayak gitu," ujarnya dalam rilis yang diterima Bintang.com. Namun gadis yang berperan sebagai SARAS ini menyikapi bully dengan percaya diri dan melakukan hal dengan sebaik-baiknya.

Berbeda dengan pengalaman Indah Permatasari, Ernest Prakasa mengaku telah kenyang di-bully. Ernest yang memerankan Tony di film Stip dan Pensil sudah menjadi korban bully sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. "Besar di era orde baru membuat gue menjadi korban bullying waktu remaja, sempat trauma juga tapi nggak usah terlalu dipikirin, dijalanin aja," katanya.