4 Fakta Abdul Sattar Edhi, Bunda Teresa dari Pakistan

Karla Farhana diperbarui 01 Mar 2017, 09:28 WIB

Fimela.com, Jakarta 'Malaikat tak bersayap' ternyata turun ke seluruh penjuru dunia. Termasuk di Pakistan. Seorang pria bernama Abdul Sattar Edhi disebut-sebut sebagai Bunda Teresa dari Pakistan. Tepat pada Selasa (28/2) kemarin, Abdul berulang tahun yang ke 89 tahun. Untuk mengenang sosoknya, sosoknya menjadi Google Doodle kemarin. 

Selain dikenal sebagai Bunda Teresa dari Pakistan, Abdul juga dijuluki sebagai Angel of Mercy, baik di negaranya maupun di luar negeri. Sosoknya yang sangat memerhatikan kemanusiaan dan membantu para rakyat jelata yang tinggal di jalan-jalan Gujarat dan Karachi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis. Untuk mengenal sosoknya lebih jauh, berikut ini beberapa fakta tentang dirinya. 

1. Dilansir dari The Independent, sikapnya yang sangat mementingkan kemanusiaan ternyata diturunkan dari ibunya. Pada saat dia masih kecil, ibu Abdul memberikan dirinya dua koin. Satu untuk membeli makan, koin kedua untuk diberikan kepada pengemis di jalanan. 

2. Abdul memiliki sebuah yayasan untuk orang-orang tak mampu. Namanya Edhi Foundation. Namun ternyata dia memulai yayasan itu sendirian. Pada saat itu, tahun 1947, ketika India sudah merdeka dari jajahan Inggris, Abdul pindah ke Pakistan untuk menjual pakaian dan meminta-minta sumbangan untuk orang tidak mampu. 

3. Setelah uangnya terkumpul, Abdul kemudian membeli sebuah kantor kecil untuk yayasannya. Kantor itu lalu dia gunakan untuk klinik medis. Kemudian, dia membeli ambulans pertamanya dan dia sendiri yang menyetir untuk mengantar bantuan dan farmasi. Ambisi dan misinya akhirnya tumbuh besar. Dia lalu merekrut beberapa mahasiswa kedokteran untuk membantunya di yayasan.

4. Yayasan Abdul Sattar Edhi tumbuh semakin besar, bahkan tak ikut mati usai dia tutup usia tahun lalu. Yayasan tersebut kini sudah melebarkan sayap ke luar Pakistan dengan memiliki beberapa cabang seperti panti asuhan, dapur, tempat persinggahan orang-orang yang tak punya rumah, kilini rehabilitasi, tempat pusat perempuan, klinik rawat jalan, dan juga perahu penyelamat. Hingga saat ini, mereka sudah melatih 40.000 perawat, mengoperasikan 1.800 ambulans yang super efisien. Armadanya bahkan diakui Gunness World Records di tahun 1997 sebagai unit pelayanan relawan darurat terbesar di dunia.