Dalam film produksi Indonesia dan Malaysia itu, ia bermain bersama dengan aktor Malaysia yang kemudian menjadi suaminya. Butuh banyak riset demi peran Iva dalam film itu. (Nurwahyunan/Bintang.com)
"Semua aktris yang ditawari pasti mau. Karena nggak sering kita dapat peran seperti ini, menggambarkan aslinya kita jaman dulu. Jadi lebih ke riset suku tribal jaman dulu seperti apa," kata Prisia, di Grand Indonesia, Kamis (23/2).(Nurwahyunan)
Demi peran film yang digarap sejak beberapa tahun silam itu, ia melakukan riset ke suku tribal. Sebuah tantangan besar bisa berhasil memerankan dukun yang usianya lebih 100 tahun. Namun memiliki fisik masih muda. (Nurwahyunan/Bintang.com)
"Gimana caranya memerankan sosok Iva yang sebenarnya umur dia nggak sesuai sama badannya. Kalau kita ke hutan-hitan kan masih banyak yang bilang jangan foto saya. Tapi kenapa, dan di sini jawabannya," ucapnya. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Film Interchange digarap sutradara Dain Iskandar Said. Menceritakan tentang mitos yang terjadi di Kalimantan. Untuk menghindari ada yang tersinggung, tidak mengangkat suku aslinya dan dimodifikasi. (Nurwahyunan/Bintang.com)
"Karena takut ada yang tersinggung atau apa. Jadi ini suku di Kalimantan yang dimodifikasi sedikit," ujar Prisia. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Menurut Prisia Nasution, film Interchange bergenre thriller supernatural itu mengambil lokasi syuting di Malaysia. Berlatar belakang hutan lebat di tengah kota. Walau kisah yang di angkat dari suku di Tanah Air. (Nurwahyunan/Bintang.com)