Inovasi Aminah, Jual Pecel Semanggi Via Internet

Dadan Eka Permana diperbarui 24 Feb 2017, 23:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Wanita asal Kota Surabaya bernama Aminah, menjadi perbincangan hangat setelah sukses memasarkan pecel semangggi lewat internet. berkat ekspansi bisnis ke ranah maya, ia berhasil membalik roda perekonomian keluarga, bahkan membawanya mendapatkan penghargaan ‎Expo Sampoerna kategori Kuliner Bisnis Terbaik 2015.

Selain rawon dan lontong balap, ada satu lagi yang menjadi kuliner khas Surabaya. Namanya pecel semanggi. Pecel semanggi adalah makanan tradisional yang menggunakan bahan baku utama berupa daun semanggi dicampur dengan daun kangkung dan kecambah dipadu dengan bumbu sambal pedas terbuat dari ketela rambat, kacang tanah, dan gula merah.

Untuk menambah cita rasa, pecel semanggi ditambah kerupuk puli.Mayoritas penjual pecel semanggi adalah perempuan. Dengan cara dipanggul menggunakan selendang dan berjalan kaki, para penjaja pecel semanggi sejak pagi menyusuri kampung-kampung di Kota Surabaya.

Adalah Aminah, salah satu penjual pecel semanggi yang pernah merasakan beratnya berjualan dengan cara seperti itu. Tak mau terus berjualan secara konvensional, wanita berusia 39 tahun ini kemudian mencari cara mudah untuk berjualan pecel semanggi. Ia meyakini pasti ada cara menjual pecel semanggi yang lebih modern.

Pada tahun 2011, perempuan asli Kampung Sawo, Sambikerep, Surabaya, Jawa Timur, ini mencoba memanfaatkan kecanggihan teknologi internet untuk berjualan pecel semanggi.

Praktis sejak saat itu, dia sudah jarang menjualnya dengan terjun ke lapangan lagi. "Saya coba pasarkan pecel semanggi melalui media sosial," katanya seperti dilansir dari antaranews.com.

Karena memiliki lebih banyak waktu di rumah, sambil menunggu order dari internet, ia memanfaatkannya dengan berinovasi agar pecel semanggi bisa diproduksi secara instan, sehingga bisa dibawa oleh orang-orang di luar kota sebagai oleh-oleh dan dapat dimasak sendiri di rumah.

Inovasi produk pecel semanggi instan yang diimpikannya menuai hasil pada tahun 2015, setelah melalui berbagai macam uji coba tentunya. "Uji cobanya itu ya saya tes, dari bumbu-bumbu dan semanggi yang saya jadikan instan kuat bertahan berapa lama. Sampai akhirnya bisa bertahan selama 1,5 bulan. Dan saya pastikan tanpa bahan pengawet," katanya.

Diakui Aminah, dengan cara berjualan melalui internet, ia bisa meraup untung lebih banyak. Pemesan pecel semanggi miliknya tak hanya dari Surabaya, melainkan dari luar daerah seperti Jakarta, Bali dan Kalimantan.

Dia berharap produk pecel semanggi instan bisa menjadi komoditas ekspor. "Ini sedang saya usahakan untuk diekspor. Untuk saat ini sudah ada orang Indonesia yang rutin mengambil untuk dijual ke Belanda," ucapnya.