Editor Says: Definisi Teman Dari Perspektif Seorang Aries Tulen

fitriandiani diperbarui 24 Feb 2017, 12:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Teman itu orang yang banyak menghabiskan waktu bersama kita setiap harinya. Teman itu orang yang seringkali menemani kita melewati berbagai momen, penting ataupun tidak. Teman itu adalah mereka yang selalu ada untuk kita.

***

Yang disebutkan di atas barangkali definisi kata teman menurut anak SD yang masih senang main sana-sini tanpa mikir anu ina inu. Sama siapa saja, ke mana saja, melakukan apa saja. Selama kita bersama; kita teman. Seiring berjalannya waktu, sama seperti hal-hal lain dalam hidup. Definisi kata teman pun akan berubah, maknanya kian bergeser dipengaruhi pengalaman.

Membicarakan definisi, rasanya saya harus menuliskan beberapa acuan resmi sebelum membahasnya panjang lebar nantinya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang saya buka secara online di kbbi.web.id:

Teman: /te man/ noun. 1) Kawan; sahabat; 2) orang yang bersama-sama bekerja (berbuat, berjalan); lawan bercakap-cakap. 3) yang menjadi pelengkap (pasangan) atau yang dipakai (dimakan dan sebagainya) bersama-sama. 4) cak saya (di beberapa daerah dipakai dalam bahasa sehari-hari).

Mengutip wikipedia berbahasa Inggris, teman (friendship) is a relationship of mutual affection between people. Stronger form of interpersonal bond than association, yang kalau diterjemahkan ke dalam bahasa saya artinya; hubungan timbal balik antara pihak-pihak yang terlibat.

Masih mengutip dari wikipedia, pertemanan itu bisa terjalin karena tiga faktor; 1) kedekatan, misal karena memiliki persamaan tempat yang memungkinkan untuk berinteraksi, 2) pengulangan, di mana interaksi terjadi tanpa direncanakan, dan 3) situasi yang mendorong seseorang untuk curhat kepada satu sama lain.

Jadi sebenarnya, definisi teman yang paling relevan dengan kehidupan sehari-hari itu apa?

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Apa itu teman, wahai kaum Arian?

Definisi teman dari sudut pandang seorang aries tulen. (Foto: unsplash.com)

Ah, kangen jadi anak SD yang pikirannya masih sederhana. Anak SD saat berteman cuma mikirin kumpul, cuma mempertimbangkan ramai, cuma memperhitungkan berapa jumlah yang bisa main dan bisa main apa. Definisi teman bagi mereka begitu sederhana, sesederhana; yang sering main bareng.

Memang semua ada masanya, semua punya ciri khas sendiri di setiap fasenya, termasuk soal pertemanan. Waktu kecil berteman itu bisa diindikasikan dari tukar-tukaran mainan. Saat remaja berteman didefinisikan dengan sering atau nggak-nya mereka curhat, juga apa saja yang sudah mereka lakukan bersama. Begitu dewasa, malah mau balik bertanya teman itu apa.

Seiring berjalannya waktu, lingkar pertemanan—terutama yang terdalam—semakin sempit. Mungkin seleksi alam itu terjadi. Dari perspektif saya sebagai orang berzodiak Aries tulen, saya memegang teguh prinsip “saling”, termasuk dalam pertemanan.

Kaum Arian nggak pernah setengah-setengah dalam memberikan sesuatu. When we love, we love hard. When we loathe, we loathe much. No average. Tapi ketika kami sampai pada satu titik di mana kami merasa berjuang sendiri, kami akan mulai mengambil langkah mundur teratur.

Mungkin itu yang membuat banyak nama tercoret dari daftar kami saya sebagai kaum Arian, dan membuat lingkar pertemanan semakin sempit. Pertemanan yang diagung-agungkan bisa dilupakan begitu saja ketika si teman nggak melakukan hal yang sama.

Well, pengalaman akan selalu berhasil mengubah cara pandang seseorang. Memprioritaskan teman tapi nggak diprioritaskan balik juga membuat saya berpikir ulang dalam memberikan label 'teman'. Terdengar pamrih? Mungkin iya. Karena bagi saya, hubungan pertemanan itu bisa terjalin jika keduanya 'saling' memberi untuk satu sama lain. Bukan yang satu memberi, yang satu hanya menikmati. Yang satu mementingkan temannya, tapi yang satu lagi malah bersikap seolah-olah nggak ada kita.

Ya sudah, gitu aja.

 

Salam,

Fitri Andiani, Editor Bintang.com, Aries tulen.