Fimela.com, Jakarta Masyarakat dihebohkan dengan menyebarnya gambar dari halaman buku berjudul "Aku Berani Tidur Sendiri" terbitan Tiga Ananda. Pasalnya, dalam buku yang berlabel untuk anak dengan pendampingan orangtua itu memuat konten yang bisa memicu persepsi anak sedang masturbasi.
Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pun bereaksi keras. Konten dewasa yang diangkat dalam buku itu dapat memberikan informasi yang salah kepada anak usia dini sehingga termasuk pelanggaran atas Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak atau Konvensi Hak Anak.
Dilansir dari Liputan6.com, terkait hal itu, penerbit Tiga Serangkai buka suara. General Manager Tiga Ananda, Mas Admuawan, mengakui bahwa buku tersebut merupakan produk dari penerbitan perusahaannya. Penerbit Tiga Ananda merupakan anak perusahaan Tiga Serangkai.
"Buku ini sudah kami tarik sejak pertengahan Desember lalu. Penarikan karena banyaknya masukan dan komplain dari masyarakat bahwa buku ini terlalu kebablasan dalam penggambarannya," kata dia di kantor Tiga Serangkai, Solo, Selasa (21/2/2017).
Ia menjelaskan, sejak awal, penerbitan mencetak sekitar 3.500 eksemplar. Namun, dari jumlah itu, sudah sekitar 1.000 eksemplar buku berkonten dewasa itu yang sudah terjual.
"Sisanya sudah kita tarik semua, lalu kita hancurkan. Ini penarikan masih dalam proses. Kita harapkan pada Februari bisa kami tarik semua buku ini dari peredaran, " kata dia.
Pihak penerbit menjelaskan, sejatinya buku "Aku Berani Tidur Sendiri" ini diterbitkan untuk membantu orangtua menjelaskan kepada anak-anak tentang pentingnya perlindungan diri dan mengajarkan anak-anak untuk melindungi diri dari ancaman penyakit dan kejahatan seksual anak.