Fimela.com, Jakarta Profesi artis punya peluang besar di dunia politik. Karena punya popularitas dan penggemar, tentu saja hal tersebut bisa menjadi nilai plus tersendiri. Tak hanya sebagai tim sukses atau juru bicara salah satu calon pasangan Pilkada, ada juga sejumlah artis yang bisa terpilih sebagai pejabat negara maupun anggota dewan.
Tentu saja itu adalah hak mereka sebagai warga negara. Begitu terpilih sebagai pejabat, mereka harus rela mengurangi atau bahkan meninggalkan kegiatan di dunia hiburan. Saya sendiri tidak begitu hapal siapa saja para artis yang menjadi pejabat negara seperti Gubernur, Wakil Gubernur atau Bupati dan Walikota.
Yang jelas, ada beberapa artis jempolan yang membuat saya merasa kehilangan karya mereka di dunia hiburan. Tanpa kehadiran mereka, rasanya seperti ada yang kurang, bahkan terasa seperti ada penurunan di dunia hiburan. Padahal kalau saja ketiga artis ini tetap konsisten di bidangnya, saya optimis situasi dan kualitas dunia hiburan kita bakal lebih berbobot.
Tentunya ini pendapat subjektif saya, boleh setuju, boleh juga tidak. Yang pertama adalah Rano Karno. Nama Rano bukan hanya berkibar di dunia film, tapi juga di televisi. Yang paling fenomenal tentunya sinetron Si Doel Anak Sekolahan (SDAS) melalui bendera Karnos Film. Kesuksesan Si Doel diteruskan Rano dengan memproduksi sejumlah sinetron yang menarik dan menghibur.
Sinetron produksi pria yang sekarang menjadi Gubernur Banten ini juga menyelipkan nilai moral dan edukasi tanpa kesan menggurui. Sayangnya, kita tak bisa lagi menyaksikan sinetron-sinetron seperti Si Doel di layar kaca. Sejak 2007, Rano Karno mulai terjun ke dunia politik. Awalnya, pria kelahiran 8 Oktober 1960 ini sempat ingin maju sebagai Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta.
Tapi kemudian ia memilih mundur dan kemudian menjadi Cawagub Tangerang. Setelah terpilih sebagai Wagub Tangerang pada 2008, Rano semakin sibuk di dunia politik. Kariernya makin meroket. Puncaknya, ia menjadi Gubernur Banten pada 2014 menggantikan Ratu Atut Chosiyah yang tersandung kasus korupsi. Di Pilkada Banten, untuk sementara ini Rano Karno tertinggal dalam perolehan suara dari pesaingnya, Wahidin Halim.
Rano sepertinya masih berharap bisa terus menjabat sebagai Gubernur Banten. Tapi saya justru berharap Rano kalah dan kembali fokus di dunia hiburan. Dunia hiburan kita, baik film maupun televisi, masih membutuhkan seorang Rano Karno. Saya sendiri optimis, Rano masih bisa memproduksi film atau sinetron yang berkualitas, menarik dan berkesan.
Terutama di bidang sinetron yang belakangan ini temanya terasa seragam dan kurang variatif. Setelah Rano, saya juga merindukan tangan dingin seorang Deddy Mizwar di kancah hiburan. Seperti juga Rano, Deddy meraih sukses di dunia film dan televisi. Bahkan Deddy melalui rumah produksinya, Demi Gisela Citra Sinema, berhasil menelurkan banyak sinetron berkualitas sekaligus menghibur.
Oke, tiap bulan puasa Wakil Gubernur Jawa Barat ini memang masih memproduksi dan ikut bermain sinetron reliji Para Pencari Tuhan (PPT). Tapi sejak pria kelahiran 61 tahun lalu ini menjadi Wagub Jabar pada 2013, terasa seperti ada yang kurang di dunia hiburan kita, termasuk di PPT.
What's On Fimela
powered by
Mengabdi Lewat Dunia Hiburan
Sentuhan Deddy seperti kurang terasa, gaya humor dan kritikan sosialnya seperti tak setajam dulu lagi. Wajar saja, fokus utama sebagai pejabat membuat Deddy Mizwar tak punya banyak waktu untuk berkreasi. Sekali lagi, harapan saya setelah masa jabatannya habis pada 2018, Deddy kembali fokus dan total di dunia entertainment. Saya merindukan karya-karya dan produksi
Deddy Mizwar yang bernas dan berbobot plus unsur humor serta hiburan yang sulit dicari tandingannya. Tapi, apa Deddy Mizwar tak akan mencalonkan diri lagi di Pilkada Jabar 2018 nanti? Atau mungkin akan berkiprah dalam jabatan lain di dunia politik? Belum ada yang tahu. Tapi sekali lagi, mudah-mudahan pak Deddy memilih kembali ke dunia hiburan.
Saya yakin sekali, Anda masih bisa memproduksi banyak film maupun sinetron berkualitas. Yang terakhir adalah Ahmad Dhani. Artis yang akrab dengan kontroversi ini memang tidak sedang menjabat di pemerintaha atau menjadi anggota dewan. Tapi dalam beberapa tahun terakhir, pentolan band Dewa 19 ini lebih sibuk berkiprah di dunia politik.
Setelah Dewa 19 vakum, beberapa artis yang tergabung dalam manajemen Dhani juga sudah jarang mengeluarkan karya baru. Okelah sejumlah karya Dhani belakangan ini memang termasuk biasa-biasa saja, tapi karya-karya lamanya masih digemari banyak orang. Itu yang membuat Dewa 19 cukup laris menggelar konser reuni.
Para fans masih rindu menyaksikan kiprah Dhani bersama band yang sudah membesarkan namanya itu. Dibalik segala kontroversinya, harus diakui karya-karya Ahmad Dhani di masa lalu termasuk klasik dan masih enak disimak sampai saat ini. Sayangnya, kiprah Dhani di dunia politik masih kurang bersinar.
Ia bahkan menjadi terdakwa dalam kasus penghinaan terhadap Presiden Jokowi. Yang terakhir, Ahmad Dhani kalah bersaing dalam pemilihan Bupati Bekasi. Tentunya hasil itu belum final dan suami dari Mulan Jameela itu masih berpeluang menjadi Wakil Bupati Bekasi meski kemungkinannya sangat kecil.
Tapi sekali lagi saya berharap, Dhani memilih kembali fokus ke dunia hiburan, terutama musik. Kiprahnya di bidang musik rasanya akan lebih bermanfaat karena bisa menghibur banyak orang. Apalagi kalau lebih sering tampil bersama Dewa 19, saya akan beri banyak jempol dan dukungan buat Ahmad Dhani
Tiga artis jempolan ini memang sedang dan ingin mengabdi pada negara dan bangsa melalui bidang politik. Tapi saya akan lebih senang kalau mereka ‘mengabdi’ pada masyarakat lewat dunia hiburan.