Fimela.com, Jakarta Perayaan Mardi Gras, pesta karnaval untuk menyambut masa pra-paskah, di beberapa tempat di Eropa, Amerika Serikat, Amerika Selatan dan Karibia, kini sudah dekat. Dirayakan minggu sebelum Rabu Abu sampai hari Rabu Abu itu sendiri, ada ciri khas yang sangat terkenal dalam festival ini. Kalung yang dibuat dari manik-manik.
Meskipun indah dan menjadi ciri khas yang kuat dalam festival ini, namun manik-manik kalung tersebut ternyata bisa merusak lingkungan. Pasalnya, manik-manik biasanya terbuat dari logam dan mengandung 100% timbal. Ini bukan hanya merusak lingkungan tapi juga tak baik untuk kesehatan.
Untuk itu, Marcus Ciko, pria asal Baton Rouge, Louisiana, Amerika Serikat, menemukan solusi untuk membuat dampak yang lebih positif, tanpa harus menghilangkan tradisi kaling tersebut. "Kandungan timbalnya terlalu tinggi. Sementara anak-anak kadang memasukkan manik-manik itu ke dalam mulut. Orang dewasa yang memakainya juga berkeringat. Jadi, kami membuat manik-manik yang ramah lingkungan, serta tidak beracun," ucap Ciko kepada ABC.
Kini, Ciko sedang merdiskusi dengan yayasan Greater New Orleans untuk membangun pabrik manik-manik di sana. Dia ingin menjual kalung untuk karnaval Mardi Gras yang lebih ramah lingkungan dan tak beracun, juga dengan harga yang bersaing.