Fimela.com, Jakarta Sekitar dua pekan sudah kepergian ibunda Terry Putri. Namun hingga kini, Terry belum bisa menyapu kabut duka di hatinya. Kondisi itu berimbas pada pekerjaan yang diambil Terry di panggung hiburan.
"Belum terlalu kuat balik ke pekerjaan gitu. Karena gampang capek jiwanya, masih belum balik ke trek yang dulu yang semangat gitu. Gampang sedih, gampang nggak semangat," ungkap Terry Putri, di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2017).
"Waktu mama wafat aku belum ambil pekerjaan sama sekali. Minggu kedua aku ambil tapi cukup satu saja ya. Kayak sekarang sudah selesai, satu saja, aku mau cepat pupang, cepat doa," sambungnya.
Bukan berarti Terry tidak ikhlas dengan suratan takdir Tuhan. Hanya saja, kepergian sang ibu menaruh luka mendalam di hati. Terutama saat kenangan kebersamaan itu terlintas di benaknya.
"Saat hari pertama dan kedua riweh, nggak bisa berpikir matang, pikiran kosong. Begitu hari ketiga kembali kenangan di rumah sakit dampingi mama. Itu muncul sampai sekarang," papar Terry.
Ditambahkan Terry, kenangan itu terasa jelas tatkala memejamkan mata di malam hari. Terry tak menyangkal masih sulit melepas bayang-bayang hari-hari terakhir bersama sang ibu.
"Sekarang saja belum bisa tidur yang enak, itu nggak gampang. Sebagian orang bilang itu traumatik, dan nggak gampang melepaskan dari pikiran aku sampai sekarang, masih sulit melepas bayang bayang," pungkas Terry Putri.