Fimela.com, Jakarta Memerankan karakter dengan tema-tema baru dan dibalut tantangan, selalu memiliki daya pikat tersendiri untuk Oka Antara. Hal tersebut nampak dari tokoh-tokoh yang berhasil diberikan 'nyawa' dalam sederet film sepanjang karier seni perannya.
***
Berdasarkan ketertarikan itu, tidak heran jika akhirnya aktor berusia 35 tahun ini akhirnya memutuskan untuk ikut ambil bagian dalam film terbarunya. Adalah Jakarta Undercover, sebuah film yang menguak sisi lain dari kelamnya ibukota.
Oka Antara beserta perannya akan mengupas sisi-sisi tersebut melalui kemampuan akting yang tentu sudah tidak diragukan lagi. Ia pun mencurahkan luapan emosi, energi, hingga berbagai ekspresi sebagai bentuk totalitas seorang aktor memainkan satu karakter.
Menariknya, keseruan tidak hanya didapatkan dari perjalanan kisah film. Bagaimana tokoh yang Oka mainkan yakni sebagai karakter utama protagonis dan berada di area abu-abu yang lekat akan hal yang mengorbankan orang di sekitarnya.
"Banyak salah satunya adalah ini karakter utama protagonis yang berada di area abu-abu karena si wartawan yang saya perankan pemeran utama, protagonis tapi dia banyak melakukan bisa dibilang pengkhianatan terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya," ungkap Oka Antara kepada Bintang.com pada Senin (20/2/2017).
Meski begitu, Oka mengakui bahwa karakter yang ia mainkan menarik karena dapat menampilkan sosok yang mendominasi sepanjang film. Begitu pula saat karakter ini mampu menjadi sosok yang dicintai meski telah melakukan pengkhianatan.
Oka Antara antusias berbagi kisah mengenai karakternya dalam film terbaru, ketertarikan dengan akting, keinginan di dunia peran yang belum dapat ia capai hingga curahan hati soal lawan main idaman. Simak wawancara eksklusif Bintang.com bersama Oka Antara lewat rangkuman berikut ini.
Protagonis dan Pengkhianatan
Oka Antara berbagi kisahnya tentang karakter protagonisnya di film Jakarta Undercover. Di sisi lain, sang karakter juga melakukan pengkhianatan.
Bagaimana perasaannya saat dapat tawaran main di Jakarta Undercover?
Waktu itu lumayan kaget karena sutradaranya langsung dateng ke saya pas lagi premier film dia bilang mau bikin Jakarta Undercover dan filmnya dia pengen saya yang main. Saya bilang boleh aja cuma minta skenario dan dijelasin sinopsis sama dia. Jadi, karena saya pernah tahu novel Jakarta Undercover dan tahu filmnya akan seperti apa kaget aja ditawarin secara langsung.
Mengapa memilih ikut bermain di film ini?
Karena skenario dan jalan ceritanya sangat menarik punya magnet tersendiri bagi saya bagi pemain yang haus akan tantangan baru dan genre baru.
Bagaimana dengan tantangan dan kesulitannya?
Banyak salah satunya adalah ini karakter utama protagonis yang berada di area abu-abu karena si wartawan yang saya perankan pemeran utama, protagonis tapi dia banyak melakukan bisa dibilang pengkhianatan terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya. Menarik juga sih menampilkan sosok ini sebagai orang yang dominasi di setiap scene, sepanjang film tapi dia bisa tetap disukai penonton meskipun tindakannya justru malah berkhianat.
Bagaimana pandangan tentang peran ini?
Pras adalah seseorang wartawan yang ambisius. Dia ingin keberadaannya dirasakan sama orang disekitarnya, dia ingin berpengaruh terhadap orang-orang di Jakarta namun, dia nggak tahu harus melakukan apa. Orang yang haus pengakuan terhadap karya, unik juga ini orang ketika putus asa dan tidak tahu harus ngapain tapi dia memutuskan untuk memaksimalkan kegelapan malam Jakarta untuk diekspose.
Menurut Oka Antara, apa pesan yang ada di film ini?
Pesannya mungkin kalau orang lihat film Jakarta Undercover mungkin sekilas melihat film yang temanya tentang sisi gelap Jakarta, sisi Jakarta yang tidak diketahui tapi sebetulnya sisi Jakarta itu hanya dijadikan latar belakang. Film ini tentang persahabatan, kesetiaan dan pengkhianatan. Orang yang menonton film ini sekilas pasti akan melihat bahwa ini adalah film yang berbeda dan yang menonton pasti akan mengambil kesimpulan film ini menyiratkan sebuah pesan bahwa kita sebagai manusia hidup tidak sendiri ketika kepercayaan dikasih itu harus dikembalikan nggak boleh dieksploitasi dan dimanfaatin.
Apa sisi menarik film ini?
Yang menarik itu persahabatannya sangat menarik dan real karena ini menceritakan tentang seseorang yang tidak sengaja ada di lingkaran setan malam Jakarta. Di lingkaran narkoba, prostitusi dan perjudian tapi yang diceritakan memang hanya prostitusi orang tersebut dia menyalahgunakan wewenang yang dia punya melalui orang lain. Itu yang menurut saya menarik dan karena tema yang diusung sama Jakarta Undercover cukup relevan apa yang terjadi di Jakarta sekarang hampir mirip orang untuk mencapai targetnya di karier atau di keuangan itu harus melampaui proses dan ketika proses itu tidak mau dijalani dan dia melihat jalan pintas ya, kalau perlu orang di sebelahnya yang nemenin dia lama harus dikorbanin.
Apa harapan untuk film Jakarta Undercover?
Semoga film Jakarta Undercover bisa diterima di masyarakat luas dan orang bisa melihat dulu sebelum menilai. Karena itu yang kita takutin sebagai pemain dan temen-temen kru dan sutradara, orang cenderung menilai dahulu sebelum menonton karena ketika kalian sudah menonton, kalian pasti akan sadar kalau ternyata lingkaram setan malam Jakarta yaitu drugs, prostitusi dan judi itu hanya dijadikan latar belakang yang jadi tema, diskusi dan isu utama yang ditaruh di permukaan adalah persahabatan.
Akting, Peran, dan Lukman Sardi
Selain mengenai karakter di film Jakarta Undercover, Oka Antara juga mengungkapkan bahwa dirinya memiliki keinginan yang belum tercapai di akting. Begitu pula dengan lawan main idaman, yakni Lukman Sardi yang selama ini hanya bertemu dengannya dalam porsi sedikit di dua film yang mereka mainkan.
Apa makna peran bagi Oka Antara?
Peran adalah sebuah elemen dari banyak elemen yang ada di film yang harus diparalelkan dengan elemen-elemen yang lain supaya menjadi satu kesatuan dan menjadi film. Dan peran berbeda-beda, ada peran yang dominan, ada peran yang kecil tapi pengaruhnya signifikan terhadap kesinambungan cerita dan film tanpa peran mungkin layaknya pulpen tanpa tinta yang ada cuma kertas dan pulpen, nggak ada gambar dan garis tebal yang bisa dilihat oleh penonton.
Apa yang membuat tertarik pada akting?
Yang suka adalah pertama kerja kolektif, kerja bareng-bareng bukan yang one man show. Makanya saya lebih tertarik cenderung ke film. Kalau di film itu lebih terasa kita bisa akting sebagus-bagusnya tapi ketika lampunya gelap nggak nunjukin wajah atau ekspresi yang dibutuhkan untuk adegan tersebut tujuannya udah kalah di situ harus bareng ketika kita sedang menyiapkan sebuah emosi tapi teman-teman dari departemen kamera dan lampu belum siap kita harus sama-sama menyesuaikan, ketika sama-sama udah siap, energinya sudah ketemu ya hasilnya ada.
Apa keinginan yang belum tercapai di dunia seni peran?
Main film yang isinya saya sendiri kayak tipe-tipe film Korea yang judulnya Tunnel sempet nonton film Amerika judulnya Buried terus melihat para aktornya mendisplay performa mereka di layar lebar kayaknya ngiri aja. Mereka bisa bermain sendiri, bukan berarti bermain sendiri lebih gampang dibanding bermain sama lawan tapi pengen aja punya tantangan bermain film yang isinya saya sendiri. Misalnya terperangkap di sebuah gua tapi nggak ada pemain-pemain lain, berinteraksinya sendiri itu kan butuh ketajaman-ketajaman naluri sebetulnya kalau kita mainnya berdua enak chemistry bisa timpal-timpalan tapi kalau sendiri bereaksi terhadap benda mati itu susah banget pengen nyoba sih.
Apa peran yang diidamkan?
Sebenarnya banyak peran yang diidamkan dan ada juga yang sudah tercapai ada juga yang belum. Mungkin menjadi seorang bapak dari anak yang bermasalah. Sebetulnya sering dapat peran jadi bapak baik itu di film, sinetron, FTV, tapi nggak mengupas hubungan bapak sama anak. Kenapa saya mendambakan itu karena interaksi bersama anak kecil itu susahnya minta ampun karena mereka cenderung murni dan polos untuk mereka mengekspresikan sesuatu dan mengeluarkan emosi dari dalam jiwa nggak segampang orang dewasa, mereka butuh waktu dan itu tantangan yang tingkat tinggi di mana kita harus ngalahin ego untuk ngedapetin chemistry bersama anak kecil.
Ingin beradu peran dengan siapa?
Yang sebetulnya pengen banget dan udah pernah tapi porsinya kecil-kecil, Lukman Sardi. Memang sudah temenan dan kenal juga tapi waktu di Sang Penari dan Jakarta Undercover itu nggak terlalu banyak perannya, ngerasa kurang puas aja mungkin suatu saat bisa ketemu sama dia dengan porsi yang lebih banyak dan bisa belajar banyak dari dia.
Seperti apa sosok Lukman Sardi di mata Oka Antara?
Lukman itu kalau menurut saya sosok yang bisa memainkan apa saja kalau melihat dari peran-peran yang pernah dia coba dia seperti punya formula tersendiri untuk mendalami peran dan dia nggak takut untuk ngambil peran macem-macem. Kadang-kadang saya melihat kekurangan saya, ketika dia mau ngambil ini, saya kaget wah dia berani juga itulah yang mungkin saya butuh waktu untuk sebuah film atau karya dipersatukan saya sama dia agak lama bisa nyolong ilmunya sedikit.
Apakah peran berpengaruh dan terbawa pada kehidupan?
Kalau kebawa sih nggak, tapi berlarut satu dua hari pernah karena kalau kita lagi asyik mendalami karakter dan mengikhlaskan diri kita hanyut dalam teks dan skenario ya kadang-kadang secara tidak sengaja tidak sadar kita sudah tenggelam di peran itu cukup lama dan orang lain yang bisa menilai. Mungkin bisa dibilang hampir semuanya.
Bagaimana harapan untuk karier?
Semoga mendapat tawaran film yang unik, berbeda, menantang, tidak yang itu-itu saja dan bisa dipertemukan pemain yang berbagai macam, tidak sama orang yang biasa saya kerja, punya pengalaman-pengalaman baru dan semoga film Indonesia bisa menjadi lubang di mana saya menggali.
Oka Antara dapat membuktikan ketertarikannya pada karakter berbeda dan tema baru dalam film teranyarnya, Jakarta Undercover. Meski telah berhasil memerankan sederet peran unik, nyata ia masih memiliki impian lain seperti peran dan lawan main idaman. Sukses selalu, Oka.