Cerita Cinta, Ernest Prakasa - Meira Anastasia

Komarudin diperbarui 18 Feb 2017, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Cerita cinta Ernest Prakasa dan Meira Anastasia berawal saat mereka bertemu sebuah tempat les bahasa Jepang di suatu kawasan di Bandung, Jawa Barat. Sebelumnya, mereka tak saling kenal. Peristiwa pertemuan itu terjadi pada suatu hari di bulan Juli 2002.

“Ketemunya dulu di tempat les, kita sama-sama ngeles bahasa Jepang waktu itu di Bandung. Kenalannya di tempat les juga," kenang lelaki kelahiran Jakarta, 29 Januari 1982, kepada Bintang.com, lewat jawaban tertulis yang dikirimkan lewat aplikasi WhatsApp, Jumat (10/2/2017).

Ernest yang sempat berkarier dalam industri musik itu menjelaskan, saat pertemuan pertama itu mereka tak lantas bertukar nomor telepon. Ia menyadari itu karena masing-masing baru kenal. Setelah beberapa kali pertemuan, mereka saling mengirimkan pesan singkat (SMS).

"Karena ngerasa saling nyambung, ya udah cobain aja jalan bareng," jelas lelaki yang sempat meraih peringkat ketiga dalam ajang Stand Up Comedy Indonesia di sebuah stasiun televisi.

Di mata Ernest, Meira sosok yang jujur dan setia. Selain itu, ia juga punya selera musik dan film sehingga saling 'nyambung'. Meski sudah terbilang dekat, tak ada istilah saling 'mengungkapkan cinta'.

"Nggak ada sih. Pokoknya, jalan bareng aja udah gitu," kata komika yang sempat membintangi film Make Money pada 2013 itu.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Tiga Kali Resepsi

Lelaki yang sempat menjadi juri Stand Up Comedy Academy (SUCA) Indosiar itu mengungkapkan, setelah lima tahun menjalin hubungan dengan Meira akhirnya memutuskan untuk menikah. Mereka pun sudah merasa cocok. Namun, orang tua Ernest sempat kaget saat ia mengungkapkan keseriusannya untuk menikahi Meira. Maklum, usia mereka masih terbilang muda.

"Lumayan kaget karena waktu itu kami masih relatif muda untuk menikah. Saya berusia 25, dia berumur 24," kata Ernest.

Selain telah berpacaran selama lima tahun dan merasa cocok, mereka juga sudah sama-sama lulus kuliah dan sudah memiliki pekerjaan. Hal itu menjadi alasan akhirnya mereka sepakat untuk menikah.

Setelah mengantongi restu dari keluarga masing-masing, Ernest dan Meira akhirnya menikah pada 2007. Mereka tiga kali menggelar resepsi pernikahan.

"Kami resepsi tiga kali. Sekali di Jakarta, versi orang tua saya, kemudian dua kali di Bandung, versi saya sendiri dan versi mertua," ujar pemain film Comic 8 itu.

Ernest punya cara tersendiri untuk membagi waktu antara keluarga dengan kariernya. Ia berusaha untuk menyeimbangkan dua hal tersebut.

"Setelah ada project besar, biasanya saya off dulu dari pekerjaan. Sebisa mungkin saya ingin punya keseimbangan antara waktu bekerja dan waktu buat keluarga," pemain film NGENEST The Movie itu.

3 dari 3 halaman

Anak Tumbuh Bahagia


Sebagai istri, Meira, selalu memberikan dukungan terhadap perjalanan karier Ernest. Keberhasilan Ernest saat ini tentu saja berkat dukungan dari istri dan anak-anaknya. Ia tak segan-segan menerima berbagai saran, nasihat, dan telinganya pun selalu mendengarkan.

Selain berbagai dukungan, untuk menjaga keharmonisan dalam keluarganya, Ernest juga selalu komunikasi yang intens.

"Karena kami sudah 15 tahun bersama, biasanya sudah saling mengerti. Salah satu biasanya ngalah dulu biar adem," kata Ernest yang selalu memiliki waktu khusus untuk berlibur bersama istri dan anak.

Kini, sepuluh tahun berumah tangga, Ernest dan Meira telah dikaruniai dua orang anak, Sky Tierra Solana dan Snow Auror Arashi. Urusan pendidikan, Ernest dan Meira, kedua anaknya harus tumbuh bahagia, mencoba sebanyak mungkin hal yang mereka minati, dan jangan dibebani oleh urusan akademis.

"Bisa hidup bahagia menurut standar mereka sendiri," tegas Ernest.

Salah satu tantangan terbesar dalam mendidik anak adalah menyikapi kemajuan teknologi," jelas Ernest.

Ernest Prakasa berharap, ke depan ia dan Meira Anastasia ingin menjadi pasangan yang kompak. Tak hanya dalam urusan keluarga, tapi juga produktif dalam urusan pekerjaan.