Editor Says, Membangkitkan Optimisme Film Indonesia

Puput Puji Lestari diperbarui 15 Feb 2017, 13:42 WIB

Fimela.com, Jakarta Tahun 2016 memberikan sejarah baru untuk film Indonesia. Jumlah penonton film Indonesia melonjak dua kali lipat dibanding tahun 2015. Angka tersebut didukung oleh perolehan 10 film terlaris yang semuanya mampu memperoleh lebih dari satu juta penonton. Dengan hasil tersebut, tahun 2017 para sineas menatap masa depan Film Indonesia dengan optimis.

Dilangsir dari filmindonesia.or.id, daftar film terlaris tahun 2016 diduduki oleh film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! part 1 (6.858.616), Ada Apa Dengan Cinta 2 (3.665.509), My Stupid Boss (3.052.657), Hangout (2.620.644), Cek Toko Sebelah (2.615.152), {rudy habibie} (2.010.072), Koala Kumal (1.863.541), Comic 8: Casino Kings Part 2 (1.835.644), ILY from 38.000 Ft (1.574.576), London Love Story (1.124.876).

Data yang dirilis jaringan bioskop Cinema 21, tahun 2016 market share film nasional di jaringan bioskop 21 mencapai 32%. Ini meningkat 12% dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah penonton film Indonesia pun, pada tahun 2016 meningkat lebih dari 100 % dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2015, jumlah penonton Indonesia secara nasional sebanyak 16,2 juta, dan di tahun 2016 ini, jumlah penonton sebanyak 34,5 juta penonton. Data tersebut disampaikan oleh Coorporate Secretary XXI, Catherine Keng.

 

Menurut Catherine, ada beberapa faktor yang membuat jumlah perolehan penonton film Indonesia meningkat. Salah satunya adalah semakin banyaknya film Indonesia yang diproduksi dengan sangat baik oleh para produser film Indonesia. "Hal ini juga berarti para produser banyak membuat film yang disukai oleh masyarakat. Demikian pula dengan seleksi yang kami lakukan (Jaringan bioskop 21), tidak sembarangan film bisa tayang. Banyak pertimbangan agar masyarakat film juga memperoleh tontonan yang bermutu, menghibur, serta memuaskan,” ungkapnya.

Diantara sekian banyak film yang digemari masyarakat, Catherine mengungkapkan film milik Faclon Pictures seperti Warkop DKI Reborn Part 1, My Stupid Boss, dan Comic 8 Casino Kings Part 2 menyumbang 35% dari total 34 juta penonton. Diakui atau tidak, para sineas lain mesti berguru pada Falcon Pictures yang mampu menyumbang sepertiga perolehan penonton film Indonesia.

"Kelebihan Falcon, yang saya lihat berani belajar, membuka mata dan hatinya, terkait industri film di tanah air, termasuk mengeksekusi ide-ide tertentu yang dipandang menarik. Bahkan, ide liar marketing-pun berani dieksekusi oleh Falcon. Ini yang mungkin tidak berani dilakukan oleh PH lain,” ungkapnya.



Selain itu, Catherine juga menyatakan sudah saatnya film bagus harus memasuki tahap promo yang baik pula, hasilnya mungkin akan baik. Sementara, film kurang bermutu, mau seperti apapun sulit juga promonya. Untuk bagian promo ini, Falcon Pictures saya kira adalah pelopor, yang melihat bahwa promo sama pentingnya dengan produksi,” jelasnya.

Falcon Pictures sendiri pada tahun 2015, lewat film Comic 8 yang meraih 1,6 juta penonton, berhasil meraih Piala Antemas, dan diserahkan langsung oleh Presiden Jokowi. Lalu, pada tahun 2016, Comic 8 Casino Kings Part 2 dengan penonton 1,2 juta, kembali meraih Piala Antemas. Dan tentunya pada tahun 2017 ini, lewat film Warkop DKI Reborn Part 1, Falcon Pictures akan kembali meraih Piala Antemas. Selain itu, Frederica, Produser Falcon juga telah meraih penghargaan Produser Terbaik Iboma (Indonesia Box Office Movie Award) 2016.

Tahun 2017 ini, Falcon Pictures telah menyiapkan film-film besar seperti Benyamin, Surat Kecil Untuk Tuhan, Gila Lu Ndro Ft Comic 8, My Stupid Boss 2, Warkop DKI Reborn Part 2, dan film animasi kolosal Si Juki.

Produser Falcon Frederica, terus mencoba membuat tren baru untuk memajukan film Indonesia. "Momen itu penting, tren juga. Tapi memang perfilman juga lagi maju. Terus investor banyak yang masuk dan banyak juga buka layar bioskop yang baru. Kita sebagai produser senang banget dengan perkembangan itu. Artinya kan memberikan suatu kontribusi ekonomi buat film kan," katanya.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Menanti Momen Lebaran

Selama ini, momen libur lebaran menjadi momen yang dinanti oleh banyak pihak termasuk sineas tanah air. Karena libur lebaran dipercaya sebagai momen emas untuk meraih penonton yang banyak.

Kita tentu masih ingat dengan film terlaris Indonesia sepanjang masa, Laskar Pelangi. Bukan saja filmnya yang berbobot dan banyak ditunggu, momen perilisannya juga sangat tepat yaitu saat liburan Lebaran. Di tahun ini pencapaiannya terasa lebih spesial karena ada tiga film sekaligus yang menembus angka sejuta penonton. Sebenarnya bukan hanya momen Lebaran saja yang membuat penonton membanjiri gedung bioskop.

Masa liburan sekolah juga jadi momen yang tak kalah penting. Apa yang dilakukan anak-anak sekolah yang sedang liburan dan mengantongi yang cukup banyak hasil ‘salam tempel’ saat Lebaran? Salah satunya kemungkinan besar adalah menonton film di bioskop. Ini juga erat kaitannya dengan media sosial. Melalui media sosial, mereka jadi tahu dan mengikuti tren yang sedang hangat. Film termasuk salah satunya.

 

Uniknya, kelima film lebaran yang tayang tahun ini semua diadaptasi dari novel. Masing-masing novel telah memiliki penggemar sehingga berpotensi memiliki banyak penonton. Pencapaian juga mengingatkan saya lagi dengan film-film Warkop DKI yang kerap dirilis saat liburan Lebaran atau Tahun Baru. Formula kesuksesan film Warkop DKI sampai saat ini memang terbukti ampuh dan diikuti oleh film-film Indonesia lainnya.

Sejumlah film yang digarap dengan keseriusan yang patut diacungi jempol, yang terlihat mulai dari production value-nya sampai promosinya yang cukup agresif mampu tampil maksumal meskipun tak ditayangkan saat libur lebaran maupun libur sekolah. Hal ini mampu mengubah pola pikir sineas Indonesia yang selama ini percaya lebaran dan libur sekolah adalah masa panen penonton Indonesia.

Falcon mendobrak kebiasaan tersebut dengan membuktikan tanpa momen istimewa penonton dapat dirayu untuk datang ke bioskop. Edukasi melalui promosi membuat penonton tergerak dan menciptakan momen bagi film yang mendapat hati penonton seperti pada film My Stupid Boss dan Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1.

Tahun 2017 ini, Falcon Pictures telah menyiapkan film-film besar seperti Benyamin, Surat Kecil Untuk Tuhan, Gila Lu Ndro Ft Comic 8, My Stupid Boss 2, Warkop DKI Reborn Part 2, dan film animasi kolosal Si Juki. "Tahun ini kita nyiapin 5 film. Ya artinya kita pasti berjuang melakukan yang terbaik dari setiap film yang kita rilis Ya di doakan saja," katanya.

Film yang ramai dibahas di media sosial, terutama karena kualitas dan kelebihannya, pasti mengundang rasa penasaran untuk ditonton. Hal itu bisa menjadi pemicu calon penonton untuk datang ke bioskop. Pihak bioskop terutama grup XXI juga berperan besar mensukseskan film nasional dengan tidak merilis film Hollywood terbaru saat liburan Lebaran. Dengan begitu, jumlah layar untuk film Indonesia semakin bertambah dan otomatis jumlah calon penonton akan semakin banyak.

Yang jelas, sepanjang kita punya uang cukup dan waktu, mari kita tonton film Indonesia yang berkualitas di bioskop. Dengan begitu kita selalu berharap para pembuat film akan terus memproduksi film yang berkualitas dan menghibur. Kalau itu terjadi maka penonton film Indonesia akan terus menuai panen bukan hanya di Hari Raya Lebaran tapi juga di hari-hari biasa maupun hari libur lainnya.

Selama harapan penonton untuk mendapatkan film yang menghibur terjawab, optimisme film indonesia bisa terjaga. Ini adalah PR besar yang harus dijawab oleh sineas pada tahun 2017 ke depan. Mimpi untuk menjadi Raja di rumah sendiri seperti yang pernah disampaikan Indr Warkop tentu bisa tercapai.

"Kalau kita bilang mari menjadi tuang rumah di negeri sendiri itu salh. Kita ini tuan rumah. Kalau menjadi raja di negeri sendiri itu baru bagus untuk film Indonesia," kata Indro Warkop.