Belajar Pantang Menyerah dari Walt Disney

Dadan Eka Permana diperbarui 15 Feb 2017, 23:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Siapa yang tidak mengenal dunia kartun yang berasal dari walt disney? Tapi siapa sangka sebelum menuai sukses, pria bernama lengkap Walter Elias Disney itu pernah mengalami titik terendah. Ia berkali-kali mengalami kegagalan. Namun hal tersebut tidak menyebabkan rasa putus asa dan pantang menyerah.

Pada tahun 1919, Walt Disney dipecat dari pekerjaannya di koran Kansas City Star. Menurut atasannya, imajinasinya kurang dan tidak punya ide bagus. Kegagalannya tidak berhenti sampai di situ, Walt Disney lalu mendirikan Laugh-O-Gram, studio animasi yang berujung bangkrut.

Itu merupakan masa suram dalam hidupnya. Ia tidak memiliki uang sedikitpun dan terpaksa tinggal di bengkel dengan makan dan tidur di sebuah bangku kecil, sekali seminggu ia harus pergi ke stasiun kereta api untuk mandi. Singkat cerita, ahirnya, ia memilih masuk ke area yang lebih menguntungkan, Hollywood. Ia bersama adiknya pindah ke California dan mulai memproduksi serial kartun populer.

“Semua impian kita dapat menjadi nyata – jika kita memiliki keberanian besar untuk mengejar impian itu.” - Walt Disney.

Pada tahun 1950-an, impian fantasmagorik Walt Disney-Disneyland mulai berkembang. Pada waktu itu, semua temannya, terutama bankir-bankirnya, menyatakan bahwa proyek ini gila-gilaan. 

Gagasan menciptakan Disneyland muncul, ketika ia berjalan-jalan di taman dengan kedua putrinya, Sharon dan Diana. Ia membayangkan sebuah taman wisata sangat luas tempat anak-anak dapat bertemu dengan tokoh kartun yang mereka sayangi. Ketika Walt Disney akhirnya memutuskan untuk proyek tersebut, Disney menunjukkan bahwa impian manusia dapat menjadi kenyataan. Disneyland akhirnya terwujud di Anaheim, California, pada tahun 1955.

Walter Elias Disney, lahir pada 5 Desember 1901 di Chicago, Illinois. Sejak kecil, Walt sangat tertarik pada menggambar dan seni. Saat berumur 7 tahun Walt sering menjual sketsa dan gambar-gambarnya ke tetangga terdekat. Selain menggambar, penggemar berat Charlie Chaplin ini juga belajar fotografi untuk menyempurnakan tekhnik menggambarnya.

Tag Terkait