Fimela.com, Jakarta Nama Ivanka Trump sudah tak asing lagi. Apalagi semenjak sang ayah, Donald Trump mencalonkan diri kemudian terpilih sebagai presiden AS, namanya semakin melambung. Ivanka dikenal sebagai pebisnis sukses, penulis, dan selebritas.
Ivanka diketahui ikut mengelola bisnis ayahnya. Ia berperan sebagai wakil presiden eksekutif Pengembangan & Akuisisi di Trump Organization. Sepanjang masa kariernya, tercatat beberapa prestasi penting berhasil ia torehkan antara lain ketika ia berhasil meyakinkan para petinggi dan pemangku kepentingan untuk merenovasi sebuah kantor tua yang mempunyai sejarah besar yakni Old Post Office Pavilion di kawasan Pennsylvania Avenue Washington DC. P
Ivanka menyatakan keberhasilan mengelola bisnis properti ditentukan pada proses negosiasi. Pada proses negosiasi, Ivanka meyakini setidaknya terdapat tujuh hal yang harus diperhatikan agar berhasil, berikut ulasannya seperti dilansir dari laman Rumah.com:
Tetapkan tujuan dengan jelas
Sebelum bernegosiasi, langkah pertama adalah menetapkan tujuan hidup dengan jelas. Tujuan yang baik akan tertuang pada perencanaan yang dirancang, khususnya yang dapat mendukung tujuan kamu. Bahkan, dalam perencanaan jangan lupa untuk menyisipkan strategi tambahan.
Berpikiran jangka panjang
Hal yang harus dipertimbangkan adalah apakah negosiasi ini akan menjadi langkah awal yang cepat berakhir ataukah memiliki potensi hubungan jangka panjang.
Sering kali, negosiasi yang baik akan menghasilkan kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Jadi sebaiknya tidak tergesa-gesa untuk mengejar kesepakatan karena memang butuh waktu untuk menentukan bahwa kamulah yang jadi pemenangnya.
Anggaplah sebuah negosiasi ini akan selalu memberikan keuntungan meski tidak untuk hari ini, tetapi setidaknya untuk jangka panjang.
Cobalah memahami tujuan orang lain
Percayalah, tidak hanya kamu yang memiliki tujuan dalam proses negosiasi ini. Jadi tidak ada salahnya mencoba memahami tujuan lawan negosiasi kamu.
Negosiasi akan berkutat pada hal uang, batas perjanjian, dan tentang emosional. Namun agar negosiasi berhasil, janganlah fokus kepada hasil yang bersifat ekonomis. Tetapi berpkir bagaimana bisa menyiapkan antisipasi minimal yang bisa diambil.
Mempersiapkan diri secara matang
Penting bagi kamu untuk mempersiapkan diri secara matang sebelum melakukan negosiasi. Misalnya, saat kamu hendak bernego tentang kenaikan gaji, kamu harus melakukan penelitian dan mengetahui nilai pasar kamu.
Dengan mengantongi informasi terbaru tentu posisi tawar kamu akan kuat, sehingga mendukung pernyataan kamu.
Jangan bernegosiasi via email
Kamu tentu tidak mengira, bahwa membalas email yang bersifat menanyakan atau mengonfirmasikan sesuatu ternyata bisa berdampak negatif. Jadi, menurut Ivanka sebaiknya lakukan konfirmasi dan negosiasi melalui tatap muka.
Tujuannya guna menghindari kesalah pahaman di antara kedua belah pihak.
Lebih banyak mendengarkan dibandingkan berbicara
Saat seseorang merasa tidak nyaman, mereka akan lebih memilih diam. Namun di sini, biarkan lawan negosiasi kamu untuk berbicara banyak sehingga kamu hanya mendengarkan dengan seksama. Diam adalah emas, dengan diam kamu bisa menggali informasi lebih banyak.
Sering-seringlah berlatih
Terakhir, sering-seringlah melatih negosiasi kamu. Hal yang sederhana saja. Misalnya, cobalah untuk meminta diskon saat datang ke sebuah hotel. Atau, mintalah untuk mengganti nomor ponsel kamu meskipun tidak memiliki alasan yang jelas. Menurut Ivanka, kemampuan negosiasi adalah hal yang menyenangkan