Fimela.com, Jakarta Survei Pilkada DKI yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memprakirakan pemungutan suara akan berlangsung dua putaran. Berdasarkan laporan Liputan6.com, salah seorang peneliti LSI, Ardian Sopa mengatakan analisa tersebut muncul karena hingga 5 hari jelang pencoblosan, belum ada pasangan calon yang mendominasi perolehan suara.
"Kemungkinan besar Pilkada DKI 2017 akan dilangsungkan 2 putaran. Ya karena data kita menunjukan 3 paslon (pasangan calon) yang ada sekarang tidak ada angka yang mendekati 50+1," ucap Adrian di Jakarta, Jumat (10/2), seperti dimuat Liputan6.com.
Jika pemilu digelar, sambung Adrian, perolehan suara masing-masing paslon hanya selisih tipis, di mana hasil survei menyebutkan pasangan Agus-Sylvi mendapatkan 30,9 persen suara, Ahok-Djarot 30,7 persen dan Anies-Sandi sebesar 29,9 persen. Adapun yang belum menentukan pilihan sebanyak 8,5 persen.
"Antar kandidat sangatlah tipis. Pilkada DKI ini akan jadi pertarungan sengit. Kalau kita lihat selisihnya hanya tipis. Selisih paslon 1 dan 2 itu hanya 0,2 persen dan selisih paslon 2 dan 3 itu hanya 0,8 persen," tuturnya. Selisih tersebut, kata Adrian, masih masuk ke margin of error sebesar 2,9 persen. Jadi, kemungkinan besar tak akan ada perubahan besar.
Survei Pilkada DKI ini dilakukan LSI pada 8-9 Februari 2017 menggunakan metode multistage random sampling. "Jumlah responden yang dilibatkan sebanyak 1.200. Wawancara lewat tatap muka responden menggunakan kuesioner. Margin of error itu tadi hanya 2,9 persen," tandas Ardian Sopa.