Cerita Cinta, Umar Lubis - Ravelra Ruth Supit

Rivan Yuristiawan diperbarui 11 Feb 2017, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Pemain sinetron Umar Lubis sudah menjalani biduk rumah tangga hampir 21 tahun bersama istrinya Ravelra Ruth Supit. Ternyata, di balik usia pernikahannya yang sudah melewati dua dekade, ada andil besar aktor Ari Wibowo yang secara tidak langsung berperan memfasilitasi pertemuan antara Umar Lubis dan putri aktris senior Rae Sita Supit itu.

Melalui perbincangan santai bersama Bintang.com di kediamannya di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Umar pun menceritakan awal pertemuannya dengan Vela yang terjadi pada tahun 1994, saat Vela masih mengenyam pendidikan di Australia.

"Awalnya, waktu antara 3-5 Januari 1994, saya jalan sama mas Ari Wibowo ke satu tempat, di tempat itu ada temen-temennya Ari yang dari Australia lagi liburan di Indonesia. Akhirnya ketemu dan dikenalkan salah satunya dengan mbak Vela. Pas pertama ketemu kayaknya langsung cocok," ungkap pemeran Broto dalam film Dalam Mihrab Cinta itu.

Kesan pertama dalam perkenalan singkatnya tersebut ternyata sudah membuat Umar menaruh simpati pada sosok Vela. Kelucuan dan keterbukaan yang Vela tunjukan saat pertama kali bertemu membuat keduanya lantas menjalin komunikasi meskipun sempat dipisahkan oleh jarak dan waktu yang terpaut jauh antara Indonesia dan Australia.

"Abis mbak Vela juga kembali ke Australia untuk sekolah. Kita mulai surat-suratan, belum ada handphone. Bahkan kirim lagu, kalo mbak Vela kirim rekaman, kalo saya ngerekam sendiri suara saya sambil main gitar," tambahnya.

Istilah cinta tak mengenal jarak dan waktu pun sepertinya tepat untuk menggambarkan proses pendekatan Umar Lubis dengan Vela. Terpisah jarak Indonesia-Australia tanpa alat komunikasi secanggih sekarang ternyata tidak membuat keduanya terkendala dalam berkomunikasi.

"Jaman dulu juga nggak kayak jaman sekarang. Tpi itu jadi seru yak kalo diingat-ingat awalnya kita surat suratan, telepon-teleponan dari wartel (Warung Telepon), ada pager, setelah itu baru ada handphone. Jadi kita melewati 3 masa itu. Lama-lama lebih dekat dari teman dekat gitu, nunggu surat, nunggu telepon. Walaupun jauh, komunikasi tetap lancar," jelasnya.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Putuskan Jadi Mualaf

Hampir sekitar dua tahun menjalani hubungan jarak jauh, kekuatan cinta mereka pun sudah teruji dengan jarangnya terjadi pertengkaran meski terpisah di dua negara berbeda. Akhirnya, hubungan keduanya pun semakin dekat saat Vela selesai menjalani pendidikannya di Australia dan kembali ke Jakarta. Saat itu pula, Umar Lubis mulai meyakini dirinya untuk menikahi Vela beberapa saat setelah lulus kuliah.

"Ketika mbak Vela di Jakarta, saya selalu berdoa sama Allah, 'kalo dia jodohku dekatkan, kalo bukan jauhkan dengan cara yang baik. Karena saya juga waktu itu mau lulus kuliah udah males pacaran, mau serius aja," kata Umar.

Namun, keinginan Umar Lubis untuk mempersunting Vela tidak berjalan mulus. Perbedaan keyakinan antara keduanya sempat menjadi kendala sebelum akhirnya Vela memutuskan untuk menjadi mualaf lantaran menemukan kenyamanan sebagai seorang muslim. Hal itu pula yang membuat Umar semakin yakin jika Vela merupakan pendampingnya.

"Saya lihat bagaimana keteguhan hati mbak Vela karena dia dari keluarga yang beda keyakinan kemudian dia masuk Islam tanpa ada diajak, bukan karena mau nikah, tapi karena kemauan sendiri. Itu jadi salah satu hal yang memperlihatkan keteguhan hatinya jadi saya rasa memang dia yang tepat jadi pendamping dunia akhirat saya," jelasnya melanjutkan.

Tepatnya di tahun 1996, keduanya pun sepakat untuk menikah di Jakarta. Keputusan Vela untuk menjadi mualaf yang sempat mendapat penolakan dari keluarganya pun perlahan-lahan bisa diubah menjadi doa restu lantaran melihat keteguhan hati Vela untuk menjadi seorang muslim.

"Sempet dia keluar rumah setahun dan tinggal sama saudaranya. Tapi sebagai mualaf, Mbak Vela bahkan lebih (religius) dibanding temennya yang lain. Akhirnya keluarganya disana juga menerima dengan baik karena melihat mbak Vela juga nggak main-main dan teguh dengan keyakinannya abis itu diterima kembali dan menikah," papar Umar.

3 dari 3 halaman

21 Tahun Pernikahan

Setelah banyak diterpa perbedaan sejak awal pertemuan sampai menjelang menikah, kini nyatanya rumah tangga Umar Lubis dan Vela malah tampak selalu harmonis. Dikaruniai 4 orang anak, Umar merasakan betul jika sejak awal menikah, memang sosok Vela yang diutus Allah untuk menjadi pendampingnya seumur hidup.

"Sampai sekarang, kita menikah 21 tahun itu rasanya masih perkenalan terus. Tahun-tahun pertama itu yang katanya bakal banyak masalah malah kita rasanya masih kayak pacaran aja, menemukan hal-hal baru kayak ngerawat anak sambil kerja, ngurus rumah, itu makin mempererat hubungan suami istri," tutur Umar.

Kini, Umar Lubis dan Vela seolah tinggal menikmati hasil perjuangan cinta keduanya dimasa lalu dengan memiliki keluarga yang harmonis. Perjuangan selanjutnya yang dihadapi Umar dan Vela adalah menyiapkan keempat anaknya dengan memberikan pendidikan agama yang kuat sebagai pondasi, terlepas dari ketertarikan masing-masing anak yang berbeda.

"Kita mendidik anak sesuai masanya. yang kecil beda sama yang besar, jadi kita harus lebih bijaksana untuk ngedidik. Tapi yang penting buat kami adalah pondasi agama. Kami selalu terapkan begitu kumpul shalat jamaah sampe sekarang. Ngaji bareng, malam jumat yasinan bareng. Itu lah pengikatnya," tandasnya.

Dengan pendidikan agama yang kuat sebagai pondasi, Umar pun berharap keempat anaknya, Nabil Raehan Lubis, Ramzie Rif'at Lubis, Rania Rizqina Lubis, dan si bungsu Raafi Ali Lubis kelak bisa menjadi manusia yang bermanfaat bukan hanya untuk keluarga, melainkan untuk bangsa dan agama.

"Harapan saya untuk anak-anak bisa menjadi orang berguna bukan hanya dirinya sendiri, tapi keluarga dan masyarakat bahkan untuk negara dan agama di apapun bidangnya. Kita support apapun bidangnya, yang penting aman dunia akhirat," pungkas Umar Lubis.